JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Koordinator bidang Advokasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Yati Andriyani mengatakan bahwa masyarakat harus mewaspadai kembalinya masa Orde Baru.
Hal itu disampaikan terkait kembali munculnya wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden kedua RI Soeharto.
"Kami meminta masyarakat mewaspadai kembalinya Orde Baru dengan munculnya wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto," ujar Yati saat memberikan keterangan pers di kantor Kontras, Jakarta Pusat, Selasa (24/5/2016).
Yati berharap Pemerintah mempertimbangkan kembali rencana pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. (baca: Jika Diberikan Pada Soeharto, Makna Sejati Pahlawan Akan Bergeser)
Menurut dia, dengan memberikan gelar tersebut, Pemerintah dinilai mengkhianati perjuangan mahasiswa dan masyarakat di era reformasi saat menjatuhkan Soeharto.
Sepanjang reformasi Mei 1998, kata Yati, banyak korban berjatuhan dari kalangan mahasiswa dan masyarakat untuk menghentikan rezim Orde Baru yang dinilai telah berkuasa secara otoriter.
"Jika Pemerintah memberikan gelar pahlawan kepada Soeharto berarti Pemerintah mengkhianati 6 agenda reformasi," kata Yati.
(baca: Anggap Sudah Berkontribusi Besar, Luhut Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional)
Wacana pemberian gelar pahlawan nasional bagi Soeharto sesungguhnya telah muncul beberapa kali, yakni pada tahun 2010 ketika namanya lolos sebagai calon penerima gelar pahlawan dari wilayah Jawa Tengah oleh Kementerian Sosial.
Kemudian pada tahun 2014, ketika Capres Prabowo Subianto kala itu berjanji memberikan gelar pahlawan kepada Soeharto seandainya ia terpilih sebagai presiden.
(baca: "Jika Soeharto Jadi Pahlawan, Pemerintah Ikut Langgengkan Kejahatan Kemanusiaan")
Terakhir, Munaslub Partai Golkar mengusulkan agar Presiden kedua RI Soeharto menjadi pahlawan nasional.
Hal tersebut disampaikan Aburizal Bakrie saat menyampaikan pidatonya pada paripurna Munaslub Golkar di Nusa Dua, Bali, Senin (16/5/2016).
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, proses pengajuan gelar pahlawan nasional untuk presiden kedua RI, Soeharto, masih berjalan.
(baca: Pengajuan Pahlawan Nasional untuk Soeharto Sudah Sampai di Dewan Gelar)
Saat ini, Khofifah menjelaskan bahwa proses pengajuan usulan itu sudah sampai di Dewan Gelar.