Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah "Pengepungan" Rumah Habibie dan Dicopotnya Prabowo dari Jabatan Pangkostrad

Kompas.com - 23/05/2016, 08:59 WIB
Bayu Galih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi demonstrasi dan desakan masyarakat yang begitu besar berhasil menjatuhkan Presiden Soeharto dari kekuasaannya pada 21 Mei 1998.

Setelah menyatakan mundur, Soeharto kemudian menyerahkan jabatan presiden kepada Wakil Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie.

Namun, bukan berarti transisi kekuasaan itu berjalan mulus. Sejumlah rintangan dihadapi Habibie pada awal pemerintahan, termasuk pada 22 Mei 1998 ketika kediaman Habibie dan Istana Kepresidenan "dikepung" pasukan bersenjata tanpa sepengetahuan Panglima ABRI saat itu, Jenderal TNI Wiranto.

Hal ini diungkap BJ Habibie dalam buku Detik-detik yang Menentukan: Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi (2006).

Kisah ini bermula saat Pangab Wiranto melaporkan kondisi lapangan, sehari setelah Habibie dilantik pada 22 Mei 1998, sekitar pukul 09.00 WIB. Wiranto hanya bersedia memberikan laporan itu secara empat mata dengan Habibie.

Saat itu, Wiranto mengungkap, ada pasukan Kostrad dari luar Jakarta yang bergerak masuk ke Ibu Kota. Selain itu, sudah ada konsentrasi pasukan yang "mengepung" kediaman Habibie di Kuningan, juga di seputar Istana Kepresidenan.

"Dari laporan tersebut, saya berkesimpulan bahwa Pangkostrad bergerak sendiri tanpa sepengetahuan Pangab," tulis Habibie.

Saat itu, Panglima Kostrad dijabat oleh Letjen Prabowo Subianto, yang juga menantu Soeharto.

Habibie sempat curiga "ada skenario tersendiri mengenai laporan yang baru disampaikan Pangab".

Saat itu, dia berpikir untuk mengecek sendiri keadaan di lapangan. Namun, niat itu dibatalkan, dan Habibie memilih untuk percaya sepenuhnya kepada Wiranto.

Keputusan pun segera diambil. Habibie meminta Wiranto untuk mencopot Prabowo dari jabatan Pangkostrad.

"Sebelum matahari terbenam, Pangkostrad harus sudah diganti, dan kepada penggantinya diperintahkan agar semua pasukan di bawah komando Pangkostrad harus segera kembali ke basis kesatuan masing-masing," demikian perintah Presiden Habibie kepada Pangab Wiranto ketika itu.

Wiranto kemudian bertanya, siapa yang akan menggantikan Prabowo. Ketika itu, Habibie menyerahkannya kepada Wiranto.

"Terserah Pangab," ujar Habibie.

Langkah pengamanan terhadap keluarga Presiden Habibie pun dilakukan. Semua anggota keluarga Presiden dikumpulkan di Wisma Negara, yang masih berada di Kompleks Istana Kepresidenan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com