Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titiek Soeharto Menangis Saat Ade Komarudin Mundur dari Bursa Calon Ketum Golkar

Kompas.com - 20/05/2016, 21:20 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Putri kedua Presdien kedua RI Soeharto, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto, sempat menitikkan air mata di sela-sela acara Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, beberapa hari lalu.

Momen itu terjadi saat Ade Komarudin menyatakan niatnya mundur dari pertarungan kedua melawan Setya Novanto untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

"Waktu itu ke Mbak Titiek. Dia setuju walaupun menangis, tapi harus saya lakukan," ujar Ade di Kompleks Parlemen, Jumat (20/5/2016).

Ade mengaku alasan dirinya mundur dari calon ketua umum Partai Golkar pada putaran kedua adalah demi rekonsiliasi partai berlambang pohon beringin tersebut dan stabilitas politik.

"Dalam Munaslub saya mengalah, bukan kalah," tutur Ade.

(Baca: Ade Komarudin Mundur, Setya Novanto Ketua Umum Golkar 2014-2019)

Dia pun berharap keputusan mundur tersebut menjadi pembelajaran positif bagi tokoh lain dalam berdemokrasi. Ia memastikan akan tetap memberikan dukungan kepada kepengurusan baru Partai Golkar sekalipun dirinya batal menjadi ketua umum.

"Saya orang pertama yang akan memberikan suport kepada DPP yang baru dibanding yang lain," tutur pria yang akrab disapa Akom itu.

"Tidak ada yang memaksa, itu keluar dari hati saya," lanjut dia.

Ade Komarudin memutuskan mundur sebelum memasuki putaran kedua pemilihan ketua umum. Padahal, saat putaran pertama, perolehan suara Akom dinilai cukup untuk melawan pesaingnya, Setya Novanto.

Pada putaran pertama, Ade meraih 173 suara. Sementara Novanto memperoleh 277 suara. Pemilihan seharusnya masuk ke tahap kedua dengan memilih Novanto atau Ade.

Kompas TV Janji Novanto Sang Ketum Golkar


Namun, pemilihan tahap kedua ini tidak berlanjut setelah Ade menyatakan mundur dari pemilhan dan mengalihkan dukungannya untuk Novanto.

Dengan keputusan itu, Novanto pun terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar hingga periode 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com