JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mempertimbangkan untuk mengakomodasi tujuh mantan calon ketua umum dalam kepengurusan Golkar mendatang.
Menurut dia, mereka memiliki visi misi dan kelebihannya masing-masing serta merupakan kader terbaik Golkar.
Tujuh orang yang sempat bertarung adalah Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Aziz Syamsuddin, Indra Bambang Utoyo, dan Syahrul Yasin Limpo.
"Untuk itulah saya akan mempertimbangkan memasukkan ke dalam kepengurusan nanti supaya benar-benar memberikan kontribusi besar untuk Partai Golkar nanti," ujar Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/5/2016).
Ia mengaku masih mempertimbangkan terkait posisi yang akan ditawarkannya kepada mereka. Tentunya sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
"The right man in the right job. Artinya memang harus tepat," kata mantan Ketua DPR itu.
Novanto sebelumnya telah menunjuk Idrus Marham untuk mendampinginya sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar periode 2014-2019.
(baca: Novanto Tunjuk Idrus Marham sebagai Sekjen Golkar, Nurdin Halid Jadi Ketua Harian)
Di posisi Ketua Harian DPP Partai Golkar, Novanto menunjuk Nurdin Halid. Sementara di posisi Bendahara Umum DPP Partai Golkar, Novanto memercayakan kepada Robert Joppy Kardinal.
Hal tersebut disampaikan Novanto saat penutupan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Selasa (17/5/2016) sore.