Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Harus Buktikan Tuduhan Dua Aktivis AMAN Sebarkan Komunisme

Kompas.com - 16/05/2016, 23:13 WIB
Ayu Rachmaningtyas

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) meminta pihak kepolisian untuk membuktikan kesalahan dua aktivis AMAN yang dituduh menyebarkan komunisme. Pasalnya sampai saat ini, belum ada satu fakta pun yang bisa menguatkan dugaan itu. 

"Kami minta polisi untuk membuktikan masalah yang dituduhkan, karena harus ada bukti yang kuat. Kami dukung proses hukumnya asal jangan dipolitisir," kata Sekretaris Jenderal AMAN Abdon Nababan saat ditemui di Jakarta, Senin (16/5/2016).

(Baca: Kapolri Perintahkan Buku-buku soal PKI di Toko Buku dan Kampus Tak Disita )

Menurut dia, seharusnya kepolisian dan aparat keamanan tidak berlebihan dengan menangkap kedua aktivis AMAN serta merazia buku-buku yang berbuhungan dengan tragedi 1965, pelanggaran HAM Munir, dan Marsinah.

"Terkait kaos yang digunakan tidak seperti itu, yang pakai kaos itu di Facebook banyak. Kenapa kok yang ditangkap mereka. Cuma menaruh gambar kopi dan ada palu arit langsung ditangkap, tidak masuk akal," keluh dia.

(Baca: Istana Buka Suara soal Awal Mula Maraknya Penyitaan Atribut PKI)

Abdon percaya, bahwa dua aktivis AMAN tidak ada hubungannya dengan paham komunis seperti yang dituduhkan. Dia pun yakin peristiwa ini tidak akan mengikis sikap kritis dua aktivis AMAN dalam mengurusi masalah rakyat.

"Mereka adalah anak-anak yang kreatif, kritis, dan sering protes. Saya ingin mereka tetap seperti itu, ngurusin masalah rakyat," ujar dia.

Sebelumnya, dia aktivis AMAN Ternate, Maluku Utara, diamankan polisi lantaran memakai kaus yang diduga mirip simbol PKI. Kaos tersebut memperlihatkan gambar palu arit dengan tulisan Pecinta Kopi Indonesia yang merupakan kepanjangan dari akronim PKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com