Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan karena Tak Dukung Setya Novanto, Hak Pilih Kami Dicabut"

Kompas.com - 16/05/2016, 14:27 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Pimpinan Daerah Golkar Sulawesi Tenggara tak satu suara menentukan calon ketua umum Partai Golkar yang dipilih.

DPD I beserta mayoritas DPD tingkat II lain mendukung Setya Novanto.

Hal tersebut disampaikan oleh perwakilan DPD I Sulawesi Tenggara Dewiati Tambaruka saat membacakan pandangan umum di rapat paripurna Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Senin (16/5/2016).

"Kami DPD Sulawesi Tenggara mendukung Setya Novanto sebagai ketua umum Partai Golkar," kata dia.

Dewi juga sempat mengungkapkan bahwa saat ini empat DPD II di Sulawesi Tenggara belum mendapatkan tanda peserta (ID card) sehingga terancam tak mempunyai hak pilih.

Namun, setelah perwakilan DPD I Sulawesi Tenggara itu menyampaikan sikapnya, muncul protes dari empat DPD II yang disebut tidak mempunyai tanda peserta.

Ketua DPD II Kabupaten Buton La Hijra Selatan mewakili tiga DPD II lainnya menegaskan, mereka mempunyai tanda peserta sehingga mengantongi hak pilih.

Namun, ia mengakui bahwa pilihan mereka berbeda dengan DPD I Sulawesi Tenggara.

"Jangan karena kami tak mendukung Ridwan Bae (Ketua DPD I Sulawesi Tenggara) jadi hak kami dicabut," ujar La Hijra. 

Ia mengakui sudah diajak berkomunikasi oleh DPD I untuk mendukung Setya Novanto.

Akan tetapi, ia berpandangan bahwa Setya Novanto bukan calon terbaik.

"Kami empat DPD mendukung Ade Komarudin," ucap La Hijra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com