JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebutkan, keberhasilan pembebasan empat sandera WNI dibantu Mayor Jenderal TNI (Purn) Kivlan Zen.
"Pak Kivlan Zen kan pernah bertugas di Filipina, misi perdamaian keamanan. Dia kenal dengan Nur Misuari," ujar Ryamizard di Istana, Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Nur Misuari adalah mantan petinggi MNLF. Misuari dikenal dekat dengan Abu Sayyaf dan kelompoknya.
"Dia (Kivlan) enggak kenal (dengan Abu Sayyaf), tapi Nur dan Abu Sayyaf kan kenal," ujar Ryamizard.
(Baca: Kivlan Zen: Uang Tebusan 10 ABK Sudah Disiapkan, tapi Tak Diserahkan)
Catatan karier Kivlan menyebutkan, saat berpangkat kolonel (1990), Kivlan memimpin Kontingen Garuda XVII. Pasukan itu berperan menjadi pengawas gencatan senjata antara MNLF dengan Pemerintah Filipina.
Saat itulah Kivlan dekat dengan Misuari. Melalui Misuari pun Kivlan bernegosiasi dengan Abu Sayyaf untuk membebaskan para WNI yang jadi sandera.
Meski demikian, Menhan enggan menjelaskan secara detail proses negosiasi tersebut. Menhan memastikan negosiasi tanpa disertai dengan pembayaran tebusan.
Empat ABK kapal tunda Henry tiba di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, pukul 10.20 WIB. (Baca: Ini Kronologi Penjemputan 4 WNI)
Mereka adalah M Ariyanto Misnan (22/nakhoda), Loren Marinus Petrus Rumawi, Dede Irfan Hilmi (25), dan Samsir (35).
Sore ini, mereka akan diserahkan Pemerintah Indonesia kepada keluarga masing-masing.