JAKARTA, KOMPAS.com - Perjuangan agar terbebas dari penjajah tidak harus dengan cara mengangkat senjata.
Perjuangan bisa dilakukan melalui jalur pendidikan yang menanamkan kesadaran wawasan kebangsaan.
Ada 3 tokoh yang dianggap berjasa memelopori pendidikan berwawasan kebangsaan, yaitu Willem Iskander, Ki Hadjar Dewantara, dan Engku Mohammad Syafei.
Mereka merupakan pemikir jenius, tekun, gigih dan pemikirannya jauh ke depan melampaui zamannya.
Pijakan mereka sama yaitu mencapai Indonesia merdeka.
Kisah ketiga tokoh pendidikan Indonesia itu dikisahkan pada buku "Inspirasi Kebangsaan dari Ruang Kelas" yang ditulis Redaktur Senior Harian Kompas ST Sularto.
Buku tersebut merupakan karya kelima ST Sularto.
"Kita sudah banyak melupakan tokoh pendidikan. Padahal ide-ide pendidikan juga berawal dari para pelopor pendidika seperti Willem Iskander," ujar Sularto, saat memberikan sambutan pada peluncuran buku yang diselenggarakan oleh Penerbit Buku Kompas, di Hotel Santika, Jakarta Barat, Jumat (13/5/2016).
Buku ini mengisahkan Willem Iskander sebagai tokoh pelopor pendidikan guru dan pendiri Kweekschool voor Inlandsh Onderwijers atau Sekolah Guru Bumiputera.
Sekolah itu kemudian dikenal sebagai Kweekschool Tanobato yang berdiri pada tahun 1862.
Tokoh kedua yang diangkat adalah Ki Hadjar Dewantara sebagai pendiri Perguruan Taman Siswa pada 3 Juli 1922.
Di Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantara mengenalkan tiga proses pendidikan, yakni pendidik berada di depan memberi teladan, pendidik selalu memotivasi, dan pendidik selalu mendukung peserta didik agar terus maju.
Adapun Engku Mohammad Syafei pernah mendirikan Inlandsche Nijverheid School (INS) pada tahun 1926 di desa Kayutanam, Sumatera Barat.
Berdirinya INS merupakan simbol perlawanan terhadap penjajah.
"Buku ini coba mengangkat gagasan dan pemikiran mereka soal pendidikan," kata Sularto.
Dalam peluncuran tersebut hadir pula Menteri Pendidikan dan Kebudyaan Anies Baswedan, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo, mantan Menteri Pendidikan Daoed Joesoef dan beberapa pegiat pendidikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.