JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Indobarometer M Qodari memprediksi akan ada dua bakal calon ketua umum Partai Golkar yang berpotensi menjadi kuda hitam dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar yang akan digelar pada 15-17 Mei 2016 di Bali.
Kekuatan kedua kandidat itu dianggap mampu menandingi pamor dua bakal calon ketua umum lain, Setya Novanto dan Ade Komarudin, yang selama ini cukup menonjol.
"Kuda hitam itu seperti Airlangga Hartarto dan Mahyudin," kata Qodari, saat dihubungi, Rabu (11/4/2016).
Menurut dia, Airlangga bisa menjadi figur alternatif untuk dipilih karena paling sedikit kontroversi.
Apalagi, dengan latar belakangnya sebagai pengusaha.
"Dia juga bagian dari trah elit politik nasional. Jadi dia tahu seluk beluk politik nasional," ujar Qodari.
Semenentara, Mahyudin, ia menilai, memiliki kedekatan dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie.
Ketika Munas diselenggarakan di Riau pada 2009 lalu, Mahyudin dianggap membantu Aburizal saat berhadapan dengan Surya Paloh.
"Bisa dikatakan, Mahyudin itu play maker-nya Ical," ujar Qodari.
Selain itu, Mahyudin juga dianggap memiliki kedekatan dengan banyak pengurus Golkar di daerah.
Hal tersebut tidak terlepas dari track record Mahyudin yang mengawali karir di Golkar dari level bawah.
"Dia mulai dari pengurus kabupaten, ketua provinsi. Dia lengkap sekali dan kader muda juga. Kalau lapangan dia kuat," kata Qodari.