JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) meningkatkan kerja sama dalam pengadaan pesawat udara jenis Marine Surveillance Aircraft (MSA).
Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pengawasan dan pemberantasan terhadap illegal fishing.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, KKP ingin mempunyai pesawat udara untuk patroli di kawasan laut.
Jika hanya menggunakan kapal laut, kata Susi, pemerintah akan mengeluarkan biaya yang lebih besar. Dari sisi kecepatan, kapal udara juga jauh lebih cepat dibandingkan kapal laut.
"Kalau hanya menggunakan kapal laut saja biaya sangat besar, kecepatan juga terbatas, kalah sama kapal yang mencuri ikan-ikan," kata Susi dalam konferensi pers, di Kemenhan, Selasa (10/5/2016).
Susi berharap, Kemenhan bisa membantu dalam hal operasional dan pelaksanaannya.
"Kami (KKP) tidak memiliki keahlian dalam segi operasional dan pelaksanaan kapal terbang. Karena itu Mou ini dapat menjadi landasan kuat agar Kemenhan dapat membantu," ujarnya.
Pesawat jenis Marine Surveilance Aircraft (MSA), lanjut Susi, memiliki kemampuan endurance 8-10 jam terbang.
"Pesawatnya juga perlu dilengkapi monitoring, control, surveillance (MCS) perikanan, instrumen penangkapan ikan, search radar, forward looking infra red (FLIR)," kata Susi.
Menurut rencana, akan disediakan 5-6 pesawat dan pengadaannya melalui sistem tender.
"Sudah banyak yang menawarkan, ada dari Kanada, Jerman, Rusia, Inggris, Amerika Serikat, dan Skotlavia," kata Susi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.