JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengapresiasi pihak Istana yang mengklarifikasi bahwa Presiden Joko Widodo tidak memberikan dukungan kepada salah satu bakal calon ketua umum Partai Golkar.
Akan tetapi, Doli mengaku heran isu itu bisa berkembang di internal partainya selama satu minggu terakhir.
Isu itu menyebutkan bahwa Presiden mendukung salah satu bakal calon ketua umum Partai Golkar, Setya Novanto.
Doli menilai, ada upaya pencatutan oleh sejumlah pihak melalui isu tersebut.
"Jadi, ada upaya pencatutan nama Pak Jokowi dan kemudian menjadi bahan 'jualan' kampanye ke DPD-DPD," kata Doli, melalui keterangan tertulis, Selasa (10/5/2016).
Menurut Doli, cara-cara tersebut sangat tidak "gentle" dan tidak fair serta mengganggu proses demokrasi di tubuh partai.
Cara itu juga dinilainya dapat mereduksi visi, misi, dan gagasan yang seharusnya menjadi preferensi para pemegang hak suara.
"Alih-alih punya konsep buat kemajuan Golkar, malah mengedepankan pengaruh uang dan kekuasaan. Hal itu akan berdampak buruk buat pembangunan partai ke depan. Memalukan," ujar anggota Poros Muda Partai Golkar ini.
Sementara itu, terkait Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan yang mendukung Setya Novanto, Doli tak mempermasalahkannya.
Sebagai kader Golkar, Luhut memang mempunyai kepentingan untuk mendukung salah satu calon.
"Mereka berdua kan punya hubungan spesial, terutama yang paling fenomenal adalah terkait isu 'Papa minta Saham' PT Freeport. Persoalannya kemudian adalah dukungan itu adalah bentuk dukungan sebagai teman biasa atau ada kaitan konspirasi pengamanan urusan bisnis dan kekuasaan, seperti yang mereka sudah tunjukkan sebelumnya," ujar Doli.
Luhut sebelumnya mengakui dirinya memiliki kedekatan dengan bakal calon ketua umum Partai Golkar Setya Novanto.
Namun, Luhut membantah jika pemerintah disebut memberikan dukungan terhadap Setya Novanto.
"Bahwa Novanto baik sama saya, ya iya. Kalau saya suka ke Novanto kan boleh saja, salah? Kan enggak salah," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/5/2016).
Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga menegaskan pemerintah tidak mendukung salah satu bakal calon ketua umum Partai Golkar.
Namun, dia mempersilakan jika kader Golkar di pemerintahan seperti Luhut menyatakan dukungan kepada salah satu calon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.