Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Samakan Risma dengan Jokowi"

Kompas.com - 04/05/2016, 11:03 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) harus cermat membaca situasi dalam menentukan calon gubernur DKI Jakarta 2017.

Menurut pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti, situasi yang dialami PDI-P saat ini berbeda dengan masa Pilgub DKI Jakarta 2012.

Oleh karena itu, PDI-P tidak bisa menyamakan Tri Rismaharini dengan Jokowi yang sukses melenggang ke Jakarta karena prestasinya di daerah.

"Di Pilgub DKI Jakarta 2012, Jokowi (Joko Widodo) punya penerus yang bisa dipercaya untuk melanjutkan pembangunan di Solo. Wakilnya saat itu, FX Hadi Rudyatmo, bisa dipercaya untuk meneruskan program kerja Jokowi di Solo," ujar dia.

Sementara itu, hal tersebut tak berlaku bagi Risma pada saat ini, yang masih menjabat Wali Kota Surabaya hingga tahun 2020.

(Baca: Kata Megawati soal Risma untuk Pilgub DKI Jakarta...)

Ikrar menilai, Wisnu Sakti Buana yang kini menjadi Wakil Wali Kota Surabaya tak memiliki rekam jejak yang bisa dipercaya untuk meneruskan program Risma jika nantinya menggantikan Risma menjadi wali kota.

"Jangan-jangan itu malah keinginan dari mereka supaya jabatan wali kota Surabaya dipegang Wisnu, makanya mereka mewacanakan Risma ke Jakarta," tutur Ikrar.

Lebih lanjut, Ikrar berpendapat, Risma juga masih kurang lihai dibandingkan Joko Widodo untuk merebut simpati di kantong suara lawan.

Dia pun mencontohkan keberhasilan Joko Widodo merebut simpati para pemilih di kampung-kampung Betawi seperti di Setu Babakan dan daerah lainnya.

(Baca: Menang Pilkada 86 Persen, Risma Berpeluang Jadi Cagub DKI dari PDI-P)

Dengan demikian, Ikrar menilai, PDI-P lebih baik tidak menghancurkan masa depan kader-kader potensialnya, seperti Risma, dengan memaksa mereka bertarung di Jakarta.

"Masa depan mereka masih panjang di politik. Lebih baik Risma disiapkan untuk Pilgub Jatim karena itu lebih realistis untuk jalannya ke RI 1. Toh Risma sudah mengatakan keinginannya untuk menuntaskan masa jabatannya hingga selesai di Surabaya," ucap dia.

Kompas TV Survei: Elektabilitas Ahok Masih Teratas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com