JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga saat ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) masih belum menentukan nama yang akan didukung dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
PDI-P pun masih mempersilakan setiap kandidat yang ingin berperang di Pilkada DKI Jakarta.
Politisi PDI-P Budiman Sudjatmiko pun menyatakan bahwa pintu itu masih terbuka juga untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Buat Pak Ahok masih bisa daftar ke kami. Belum terlambat," kata Budiman seusai menghadiri bedah buku di Aula BPP Kemendagri, Jalan Kramat Raya, Jakpus, Selasa (3/5/2016).
Menurut Budiman, terkait nama-nama yang masuk hingga saat ini, PDI-P masih terus mempertimbangkan kompetensi dan elektabilitas dari masing-masing calon.
"Masih belum ada yang resmi, tunggu saja," ujar anggota Komisi II DPR tersebut.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Jakarta PDI Perjuangan resmi menutup pendaftaran dan pengembalian formulir penjaringan bakal calon gubernur DKI melalui partai tersebut, Senin (25/4/2016) pukul 16.00 WIB.
Namun, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partainya masih membuka pintu untuk calon internal. Adapun kader internal yang akan dimajukan adalah yang dianggap berprestasi saat memimpin daerah.
(Baca: PDI-P Prioritaskan Dukung Calon Internal dalam Pilkada DKI Jakarta)
Sebelumnya, Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Gembong Warsono menilai, peluang Ahok untuk dicalonkan PDI-P sudah tipis. Menurut dia, PDI-P mustahil mendukung calon independen.
(Baca: Pendaftaran Bakal Cagub PDI-P Ditutup, Bagaimana dengan Ahok?)
Menurut Gembong, sebenarnya ada tiga jalan bagi mereka yang ingin diusung sebagai bakal calon gubernur PDI-P.
Ketiga jalan tersebut adalah diusulkan internal partai, melalui proses pendaftaran, dan melalui proses penugasan.
Proses yang terakhir ini adalah hak khusus Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam menentukan siapa yang ditugasi untuk ikut pilkada.
Gembong menilai, peluang Ahok untuk diusung PDI-P melalui jalur ketiga ini pun kecil.