JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah kembali fokus mengupayakan pembebasan 4 warga negara Indonesia (WNI) yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf.
Sementara, 10 WNI lainnya telah dibebaskan.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan hal tersebut seusai rapat dengan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan dan Panglima Tentara Nasional Indonesia Gatot Nurmantyo, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (2/5/2016).
"Dalam rapat tadi kami membahas soal pembebasan 4 WNI yang masih disandera. Jadi kami akan segera berkoordinasi untuk mengupayakan pembebasan sandera yang lain," kata Retno.
Sebelumnya, dua kapal berbendera Indonesia dibajak di perairan perbatasan antara Filipina dan Malaysia pada 16 April 2016 lalu.
Dari 10 anak buah kapal, 4 di antaranya masih disandera pembajak.
Kedua kapal tersebut, yakni Kapal Tunda TB Henry dan Kapal Tongkang Cristi, dibajak pada Jumat (15/4/2016), sekitar pukul 18.31 WIB.
Dalam peristiwa tersebut, 1 orang ABK tertembak, 5 orang selamat, dan 4 orang diculik.
Satu ABK yang tertembak berhasil diselamatkan oleh Polisi Maritim Malaysia ke wilayah Malaysia guna mendapatkan perawatan.
Meski mengalami luka tembak, ABK tersebut dalam kondisi stabil.
Sementara itu, lima ABK lain yang selamat, dibawa Polisi Maritim Malaysia ke Pelabuhan Lahat Datu, Malaysia.