Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Panitia Antisipasi Politik Uang Saat Munaslub Golkar

Kompas.com - 02/05/2016, 13:13 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Panitia Pengarah Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar, Andi Sinulingga mengaku, banyak cara yang digunakan bakal calon ketua umum untuk menggaet dukungan, tetapi memakai cara tidak halal.

Karena itu, panitia mesti memutar otak untuk meminimalkan hal tersebut.

Menurut dia, ada beberapa modus yang digunakan para calon untuk memastikan apakah mereka benar-benar mendapat dukungan setelah menyebar uang ke para pemilik suara. Hal itu dapat terlihat saat pemilihan.

"Misalnya kalau dengan tulis itu seperti 'Andi Sinulingga Oke', oh ini dari kabupaten A, atau 'Andi Sinulingga Yes', ini dari Kabupaten C," kata Andi saat dihubungi, Senin (2/5/2016).

(baca: Syarat Setoran Rp 1 Miliar bagi Caketum Golkar Bisa Dimanfaatkan Cukong Politik)

"Atau cara lain dengan mencoblos. Misalnya mencoblos kuping itu tanda untuk kabupaten A, atau mencoblos di tangan kanan atau kiri itu dari kabupaten mana," lanjut dia.

Untuk meminimalkan praktik tersebut, maka metode pemilihan yang digunakan kelak, yakni dengan melingkari nomor urut calon. Nantinya, pada kertas suara yang akan dibagikan kepada pemilik suara akan terdapat gambar calon dan nomor urutnya.

(baca: Syarat Setoran Caketum Golkar Akan Jadi Lingkaran Setan bagi Partai Politik)

Nomor itu lah yang nantinya akan dipilih oleh para pemilik suara untuk menentukan pilihannya.

"Proses pengambilan nomor urut akan dilakukan tanggal 7 Mei, setelah berkas diverifikasi dan kandidat yang lolos diplenokan SC," ujarnya.

Ia menambahkan, siang ini Panitia Munaslub akan menggelar sosialisasi terhadap para calon ketua umum. (baca: Siang Ini, Golkar Sosialisasikan Tahapan Munaslub)

Sejauh ini, sudah ada sebelas nama yang ingin memimpin Golkar, yakni Ade Komarudin, Setya Novanto, Airlangga Hartarto, Idrus Marham, Aziz Syamsudin, Mahyudin.

Kemudian, Syahrul Yasin Limpo, Indra Bambang Utoyo, Priyo Budi Santoso, Hutomo Mandala Putra dan Wati Amir.

Kompas TV Golkar Siap Lakukan Munaslub
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com