PADANG, KOMPAS.com - Seorang ibu di desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, meminta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani membangun fasilitas untuk memudahkan warga berkomunikasi menggunakan telepon.
Permintaan itu disampaikan saat Puan menemui warga di desa tersebut, Kamis (28/4/2016).
"Maunya ada tower, biar bisa komunikasi sama Ibu Puan di Jakarta," kata seorang ibu asal Medan yang sudah 27 tahun menetap di Kepulauan Mentawai itu.
Ibu dengan empat anak itu mengungkapkan bagaimana sulitnya warga di Kepulauan Mentawai untuk berkomunikasi menggunakan telepon karena tak ada sinyal. Infrastruktur dan jaringan listrik juga belum tersedia dengan baik.
Rata-rata warga setempat masih menggunakan lampu teplok sebagai sumber penerangan di kala hari sudah gelap. Kesulitan warga makin bertambah setelah gempa bumi dan tsunami mengguncang kepulauan tersebut.
Transportasi belum mencukupi karena akses jalan belum diaspal, dan anak-anak harus berjalan kaki sekitar lima kilometer untuk menuju ke sekolah.
"Saya minta menteri dan perwakilan menteri yang hadir di sini tidak hanya mencatat, tapi harus dilakukan. Kami di pusat akan bergotong royong dalam masalah infrastruktur. Masyarakat Mentawai juga bergotong royong," ucap Puan setelah mendengar keluhan warga Mentawai.
Guna memudahkan akses anak-anak ke sekolah, Puan berjanji memberikan satu unit mobil yang bisa dimanfaatkan untuk antar dan jemput.
"Dirawat ya mobilnya supaya bisa mengantar anak sekolah yang paling jauh," ujar Puan.
Saat berkunjung ke Mentawai, Puan didampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB) Willem Rampangilei, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, dan Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet.
Puan meminta kepala daerah dan kementerian terkait berkoordinasi mempercepat pembangunan Mentawai. Ia menitikberatkan perlunya peningkatan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur di kepulauan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.