Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Berniat Contoh Majunya Penyelenggaraan Pemilu di Belanda

Kompas.com - 26/04/2016, 16:31 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Hadar Nafis Gumay menuturkan, ada banyak hal yang dapat dicontoh dari penyelenggara pemilu Belanda. Hal tersebut diungkapkannya di sela acara seminar bertajuk Electoral Management Body and Media, dengan pembicara utama Ketua KPU Belanda Henk Kummeling.

Salah satu hal yang perlu dicontoh, kata Hadar, adalah dari sisi tingkat kepercayaan publik di mana kepercayaan masyarakat Belanda betul-betul tinggi terhadap penyelenggara pemilu.

"Saya kira itu tantangan bagi KPU sini juga. Harus bisa jadi lembaga yang dipercaya rakyat," ujar Hadar di Kantor KPU Pusat, Jakarta, Selasa (26/4/2016).

Di sana, lanjut Hadar, tidak ada Badan Pengawas Pemilu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu. Belanda juga memiliki tim sendiri untuk memantau perkembangan media terkait kepemiluan.

"Kalau ada yang A-B-C, perlu diklarifikasi, mereka ngomong langsung ke medianya. Mungkin itu hal-hal yang perlu kaMI contoh," kata dia.

Salah satu perbedaan lain, misalnya perselisihan hasil pilkada yang tak mudah di bawa ke pengadilan. Berbeda dengan di Indonesia, dimana Mahkamah Konstitusi kerap kebanjiran perkara usai pengumuman pilkada.

Ketua Dewan Elektoral Belanda, Henk Kummeling mengatakan, Belanda memiliki pengadilan administratif. Dalam pemilu, pengadilan tersebut mengurusi perselisihan pemilu.

"Ini bukan badan peradilan pemilu khusus, tapi memiliki hakim yang dilatih khusus dan juga regulasi khusus untuk kepemiluan," ujar Henk.

Dalam mengajukan perkara perselisihan pilkada, lanjut dia, pengadu harus mengajukan dalam kurun waktu seminggu dan pengadilan pun akan memutuskannya dalam waktu yang sangat singkat.

Hal itu diterapkan sebab pelaksanaan pemilu bergantung pada ketepatan waktu dan waktu penyelenggaraan pemilunya sudah ditetapkan. Sehingga waktu tersebut lah yang harus menjadi patokan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com