GORONTALO, KOMPAS.com – Mendiang Jusuf Syarif Badudu atau lebih dikenal sebagai Jus Badudu, diberi gelar "Taa O Ilomata To Wulito" oleh Dewan Adat Gorontalo, Minggu (24/4/2016).
Gelar adat ini bermakna "Putera Indonesia terbaik kelahiran Gorontalo" untuk Jus Badudu, yang semasa hidupnya memperoleh Bintang Mahaputera dalam karya Tata Bahasa Indonesia.
Prosesi pemberian gelar ini diadakan di rumah peninggalan Jus Badudu di Jalan Bukit Dago Selatan 27, Bandung.
"Almarhum adalah tokoh nasional, Bapak linguistik Indonesia yang memelopori penggunaan bahasa yang baik dan benar," kata Wakil Sekretaris Dewan Adat Gorontalo, Nurdin Mohamad, Minggu.
Pemberian gelar tersebut merupakan tindak lanjut dari musyawarah adat yang digelar 18 April lalu, hampir sebulan setelah JS Badudu wafat.
Sejumlah tokoh dan Dewan Adat Gorontalo datang ke Bandung untuk menghadiri prosesi pemberian gelar adat kepada JS Badudu.
Prosesi diawali dengan doa dan tahlilan yang dilanjutkan dengan acara seremonial pemberian gelar.
Prosesi Mopolili atau pembacaan keputusan dewan adat Gorontalo dalam bahasa daerah ini berlangsung khidmat. Setelah itu dilanjutkan dengan penggantian nisan almarhum.
Di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Dewan Adat mengganti nisan lama dengan nisan baru yang sudah dilengkapi dengan gelar "Taa O Ilomata To Wulito".
JS Badudu wafat pada tanggal 12 Maret 2016 yang lalu. (Baca: Menderita Komplikasi, JS Badudu Meninggal Dunia di Usia 89 Tahun)
Tokoh nasional ini meninggal pada usia 89 tahun karena komplikasi penyakit yang diderita semasa tuanya. JS Badudu dikaruniai 9 orang anak, 23 cucu, dan 2 cicit.
Istrinya, Eva Henriette Alma Koroh, telah lebih dulu berpulang pada tanggal 16 Januari 2016 di usia 85 tahun. Mereka hidup bersama dalam ikatan pernikahan selama 62 tahun.
Prof Dr JS Badudu lahir di Gorontalo pada tanggal 19 Maret 1926. Di sepanjang usianya, ia mengabdikan diri untuk Ilmu Bahasa Indonesia melalui kegiatan belajar-mengajar dan tulis-menulis.
Ia telah menjadi guru sejak usia 15 tahun. (Baca: JS Badudu Mengabdi untuk Bahasa Indonesia sejak Usia 15 Tahun)
JS Badudu dikenal masyarakat luas sejak ia tampil dalam acara Pembinaan Bahasa Indonesia yang ditayangkan di TVRI pada tahun 1977-1979, dilanjutkan di tahun 1986-1987.
Pada saat itu, TVRI adalah satu-satunya stasiun televisi di Indonesia.