Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JS Badudu Diberi Gelar Adat Gorontalo "Taa O Ilomata To Wulito"

Kompas.com - 24/04/2016, 20:44 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com – Mendiang Jusuf Syarif Badudu atau lebih dikenal sebagai Jus Badudu, diberi gelar "Taa O Ilomata To Wulito" oleh Dewan Adat Gorontalo, Minggu (24/4/2016).

Gelar adat ini bermakna "Putera Indonesia terbaik kelahiran Gorontalo" untuk Jus Badudu, yang semasa hidupnya memperoleh Bintang Mahaputera dalam karya Tata Bahasa Indonesia.

Prosesi pemberian gelar ini diadakan di rumah peninggalan Jus Badudu di Jalan Bukit Dago Selatan 27, Bandung.

"Almarhum adalah tokoh nasional, Bapak linguistik Indonesia yang memelopori penggunaan bahasa yang baik dan benar," kata Wakil Sekretaris Dewan Adat Gorontalo, Nurdin Mohamad, Minggu.

Pemberian gelar tersebut merupakan tindak lanjut dari musyawarah adat yang digelar 18 April lalu, hampir sebulan setelah JS Badudu wafat.

Sejumlah tokoh dan Dewan Adat Gorontalo datang ke Bandung untuk menghadiri prosesi pemberian gelar adat kepada JS Badudu.

Prosesi diawali dengan doa dan tahlilan yang dilanjutkan dengan acara seremonial pemberian gelar.

Prosesi Mopolili atau pembacaan keputusan dewan adat Gorontalo dalam bahasa daerah ini berlangsung khidmat. Setelah itu dilanjutkan dengan penggantian nisan almarhum.

Di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Dewan Adat mengganti nisan lama dengan nisan baru yang sudah dilengkapi dengan gelar "Taa O Ilomata To Wulito".

JS Badudu wafat pada tanggal 12 Maret 2016 yang lalu. (Baca: Menderita Komplikasi, JS Badudu Meninggal Dunia di Usia 89 Tahun)

Tokoh nasional ini meninggal pada usia 89 tahun karena komplikasi penyakit yang diderita semasa tuanya. JS Badudu dikaruniai 9 orang anak, 23 cucu, dan 2 cicit.

Istrinya, Eva Henriette Alma Koroh, telah lebih dulu berpulang pada tanggal 16 Januari 2016 di usia 85 tahun. Mereka hidup bersama dalam ikatan pernikahan selama 62 tahun.

Prof Dr JS Badudu lahir di Gorontalo pada tanggal 19 Maret 1926. Di sepanjang usianya, ia mengabdikan diri untuk Ilmu Bahasa Indonesia melalui kegiatan belajar-mengajar dan tulis-menulis.

Ia telah menjadi guru sejak usia 15 tahun. (Baca: JS Badudu Mengabdi untuk Bahasa Indonesia sejak Usia 15 Tahun)

JS Badudu dikenal masyarakat luas sejak ia tampil dalam acara Pembinaan Bahasa Indonesia yang ditayangkan di TVRI pada tahun 1977-1979, dilanjutkan di tahun 1986-1987.

Pada saat itu, TVRI adalah satu-satunya stasiun televisi di Indonesia.

Kompas TV JS Badudu, Sang Pakar Bahasa Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com