Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Berencana Bentuk Satgas untuk Ditempatkan di MA

Kompas.com - 23/04/2016, 22:12 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi berniat membentuk satuan tugas yang ditempatkan di Mahkamah Agung dalam rangka mengawasi kemungkinan terjadinya tindak pidana korupsi di lembaga negara tersebut.

Rencana ini dimunculkan menyusul adanya sejumlah pejabat MA yang terlibat kasus dugaan korupsi.

"Memang akan kita koordinasikan dengan pihak Mahkamah Agung. Jadi mungkin ada hal-hal dan terobosan-terobosan yang kita lakukan apakah dalam hal kerja sama," ujar Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan di Jakarta, Sabtu (23/4/2016).

(Baca: Ini Celah Birokrasi MA yang Bisa Dimanfaatkan Panitera "Nakal")

Adapun pejabat MA yang kasusnya ditangani KPK, di antaranya Kasubdit Kasasi dan Perdata Khusus MA, Andri Tristianto Sutrisna.

Ia ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap. Selain itu, baru-baru ini, KPK meminta Imigrasi untuk mencegah Sekretaris MA, Nurhadi bepergian ke luar negeri.

Menurut Basaria, KPK berencana menempatkan orang di MA. Namun, hal ini belum dibahas lebih jauh dengan lembaga tersebut.

KPK belum secara langsung membahas soal satgas ini dan belum diketahui juga urgensinya bagi MA.

"Mereka kan punya kode etik juga. Apakah kode etiknya mereka perkuat atau hal-hal lain, ini akan kita bicarakan bersama," kata Basaria.

(Baca: KPK Sita Uang dan Dokumen Saat Geledah Rumah dan Kantor Sekretaris MA)

Jika nantinya MA merasa belum memerlukan satgas di dalamnya, maka KPK tidak akan menempatkan orang-orangnya di sana.

Dalam hal ini, menurut Basaria, posisi KPK hanya akan menjadi pendampingan.

"Kita tidak bisa mencampuri urusan instansi lain. Mereka sifatnya pendampingan, dengan catatan apabila di dalam pendampingan tersebut ada tindak pidana, kita harus melakukan penindakan," kata Basaria.

"Nanti akan dibicarakan dengan MA, apa yang paling bagus. Apakah memang diperlukan unit pendampingan, apakah unit tindak cepat," lanjut dia.

Kompas TV KPK Geledah Kediaman dan Kantor Nurhadi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com