Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Panja Komisi III: Ahok Penakut, "Ngomong" Doang

Kompas.com - 19/04/2016, 13:41 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Panitia Kerja Komisi III DPR Desmond J Mahesa mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum memutuskan untuk memanggil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

Desmond ragu Ahok akan hadir apabila Panja Komisi III memanggil nantinya. Sebab, pada Februari 2015, Komisi III juga pernah memanggil Ahok untuk membahas reklamasi pantai, pembangunan MRT dan Rutan Pondok Bambu.

Namun, Ahok tidak hadir dan hanya mengirimkan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Syaifullah. (baca: Nasdem: DPR Tak Perlu Ikut Campur Kasus Sumber Waras)

"Jadi belum tentu manggil. Ngapain manggil karena punya pengalaman itu. Ahok penakut, ngomong doang. Berhadapan dengan orang enggak berani, dengan orang lemah berani," kata Desmond saat dihubungi, Selasa (19/4/2016).

Menurut Desmond, Panja Penegakan Hukum saat ini terlebih dahulu akan berkunjung ke Badan Pemeriksa Keuangan untuk meminta audit terkait pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

Setelah itu, Komisi III akan mengadakan rapat dengan Komisi Pemberantasan Korupsi, Kejaksaan dan Kepolisian. (baca: Ketua Panja Komisi III: Ahok Terlalu Kecil)

"Audit BPK jadi dasar kita untuk rapat dengan KPK, Polri, Kejaksaan. Kalau data ada penyimpangan, mengapa KPK katakan tidak. Kalau penyimpangan ada berarti ada unsur korupsi," ucap Desmond.

Setelah semua selesai, baru lah panja Komisi III akan mempertimbangkan untuk memanggil Ahok.

"Tapi kawan-kawan meyakini Ahok kalau dipanggil enggak akan datang. Ahok ini bukan orang gentleman. Antara omongan dan perbuatan enggak sama," ucap Politisi Partai Gerindra ini.

KPK tengah menyelidiki ada atau tidaknya tindak pidana korupsi dalam pembelian lahan Sumber Waras oleh Pemprov DKI Jakarta.

Penyelidik KPK masih melakukan investigasi terhadap hasil audit BPK. (Baca: KPK Akan Umumkan Hasil Penyelidikan soal Kasus Sumber Waras)

Salah satunya, KPK membandingkan hasil audit tersebut dengan keterangan yang diberikan Ahok. Sebelumnya, Ahok sudah dimintai keterangan selama 12 jam terkait masalah itu.

BPK menyebut adanya perbedaan harga lahan yang mengindikasikan kerugian negara Rp 191 miliar. (Baca: Mendagri Tegur Ahok yang Sebut BPK "Ngaco")

Sebaliknya, Ahok menganggap tidak ada pelanggaran. Ahok merasa senang KPK mengusut masalah lahan Sumber Waras sehingga akan ada kepastian.

Kompas TV Lokasi Sumber Waras Ada di Jalan Kyai Tapa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com