JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Golkar, Ade Komarudin, enggan menanggapi serius wacana agar calon ketua umum Partai Golkar harus menyetor uang hingga Rp 20 miliar.
Akom, panggilan akrab Ade Komarudin, menegaskan bahwa sebagai calon ketua umum Partai Golkar, dia hanya akan patuh kepada hasil dari rapat pleno DPP.
"Itu kan wacana. Wacana enggak usah ditanggapi. Keputusan yang sah hanya diputuskan di rapat pleno," tutur Akom seusai bertemu dengan Presiden ketiga RI BJ Habibie di kediaman Habibie di Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (14/4/2016).
"Silakan berwacana. Saya tidak menanggapi," ujar Ketua DPR itu.
Akom bersama tim suksesnya malam itu bertemu dengan Habibie untuk membahas sejumlah hal.
Pertama, terkait dengan tugas Akom sebagai Ketua DPR RI. Kedua, memohon doa restu terkait pencalonan dirinya sebagai ketua umum Partai Golkar.
Saat ditanyakan apakah dalam pertemuan tersebut juga membahas soal uang Rp 20 miliar tersebut, Akom menyanggahnya.
"Tidak ada pembicaraan soal itu," kata Akom.
Akom datang beserta beberapa orang tim suksesnya. Ia tiba di rumah Habibie sekitar pukul 17.00 WIB.
Beberapa anggota timses mendampingi Akom adalah Mohamad Suleman Hidayat, Bambang Soesatyo, Forman Soebagyo, John Kennedy Azis, dan Misbakhun. Pertemuan berlangsung tertutup di ruang perpustakaan milik Habibie.