Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebaskan Sandera Abu Sayyaf, Pemerintah Diminta Jalin Kerja Sama Militer dengan Filipina

Kompas.com - 12/04/2016, 07:00 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya melihat pemerintah Indonesia sudah hampir melakukan segala upaya untuk membebaskan 10 warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf.

Upaya tersebut, salah satunya dengan komunikasi intensif dengan pemerintah Filipina.

Tantowi menyadari ada sejumlah kesulitan yang dihadapi pemerintah dalam hal ini. Salah satunya adalah konstitusi Filipina yang tak mengizinkan kekuatan asing menggelar operasi militer atau pun operasi penyelematan di wilayah mereka.

"Satu-satunya kekuatan asing itu Amerika. Itu pun melalui beberapa perjanjian," ujar Tantowi di sebuah kafe di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2016).

Oleh karena itu, Tantowi menambahkan, fakta tersebut membuat Indonesia tak mungkin melakukan operasi penyelamatan.

Sehingga satu-satunya opsi adalah menjalin kerja sama militer dalam rangka operasi penyelamatan tersebut.

"Tapi operasi itu juga tidak dapat dibuka ke publik karena ini operasi rahasia," ucapnya.

Tantowi menduga, penyanderaan ini murni soal uang, bukan aksi politik seperti yang dikira sejumlah pihak.

"Halangan yang kita hadapi sekarang adalah Filipina kan lagi pemilu. Jadi konsentrasi pemerintahnya terbelah. Jadi, memang tidak mudah," ucap Tantowi.

Namun, Tantowi membantah jika pemerintah Filipina disebut tak serius menangani masalah ini. Menurutnya, hanya lah konsentrasi pemerintah Filipina yang terbelah.

"Tapi yang harus digaribawahi, pemerintah harus mengerahkan upaya maksimum dalam hal proteksi terhadap warga. Jangan sampai ada ABK yang tewas," kata dia.

Kompas TV Pembebasan WNI Masih Harus Dipastikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com