JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah orang yang mengatasnamakan Gerakan Umat Islam Nusantara menyambangi kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (11/4/2016), menjelang publikasi hasil otopsi jenazah terduga teroris Siyono.
Mereka melakukan aksi dukungan kepada Siyono yang dianggap telah dizalimi oleh Densus 88 Polri.
Sejumlah poster dibawa oleh para pendemo. Salah satunya bertuliskan "Bubarkan Densus 88 Pembunuh Umat Islam". (Baca: Hasil Otopsi Siyono Akan Dibawa ke DPR)
"Siyono telah dizalimi dan terkesan tidak bertanggung jawab," ujar orator Abu Nusaiba.
"Sikap diskriminatif Densus 88 sangat nyata bahwa hari ini yang dituduh sebagai teroris hanya kaum muslimin," tambah dia.
Rencananya, hasil otopsi terduga teroris Siyono yang dilakukan oleh tim dokter forensik Muhammadiyah akan diumumkan pada Senin siang. (Baca: Densus 88 Dianggap Langgar Prosedur Kawal Siyono, Ini Penjelasan Propam)
Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas akan memimpin publikasi hasil otopsi tersebut.
Bersama Busyro, akan hadir pula Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dan Komisioner Komnas HAM Hafidz Abbas.
(Baca: Seskab: Kasus Siyono Jangan Sampai Pengaruhi Revisi UU Terorisme)
"Akan disampaikan hasil final otopsi jenazah Siyono yang minggu lalu dilakukan tim dokter forensik Muhammadiyah. Nanti akan disampaikan langsung oleh ketua dokter forensik Muhammadiyah," ujar Dahnil saat dihubungi, Senin pagi.
Dahnil menambahkan, temuan yang akan disampaikan merupakan hasil otopsi final setelah sebelumnya tim forensik sempat membuat dua kesimpulan sementara. (Baca: Polisi Sebut Ada Kelompok Pro Teroris yang Membela Siyono)
Dua temuan tersebut yaitu belum pernah dilakukannya otopsi terhadap jenazah Siyono walaupun pihak kepolisian sempat mengaku bahwa otopsi sudah dilakukan.
Temuan kedua, yaitu ditemukan patah tulang di beberapa bagian tubuh dan salah satu yang terparah adalah di bagian dada yang diakibatkan benturan keras benda tumpul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.