Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pekan WNI Disandera Abu Sayyaf, Jusuf Kalla Nyatakan Pemerintah Tak Mau Ditekan

Kompas.com - 08/04/2016, 10:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah Indonesia mengutamakan negosiasi kemanusiaan dalam upaya membebaskan 10 warga negara Indonesia yang disandera oleh gerombolan yang mengaku Abu Sayyaf sejak akhir Maret lalu.

"Pemerintah tentu berpegang pada prinsip untuk tidak ditekan atau didiamkan seperti itu. Pemerintah juga mendahulukan negosiasi secara kemanusiaan," kata Wapres Kalla di Jakarta, Kamis (7/4/2016).

Pemerintah masih mengedepankan upaya dialog untuk bernegosiasi kepada kelompok teroris Abu Sayyaf demi mengutamakan faktor kemanusiaan bagi para sandera tersebut.

"Ini mendahulukan dialog, karena di mana-mana penyelesaian sandera begitu, melihat kemungkinan bagaimana baiknya, mendahulukan faktor kemanusiaan. Ada banyak faktor yang dipertimbangkan," katanya.

(Baca: Sudah Dua Pekan, Apa Kabar Nasib 10 WNI yang Disandera Abu Sayyaf?)

Kelompok Abu Sayyaf mengaku telah membajak Kapal Tunda Brahma 12 dan Kapal Tongkang Anand 12 saat dalam perjalanannya dari Sungai Puting, Kalimantan Selatan, menuju Batangas, Filipina Selatan.

Kedua kapal milik swasta tersebut berbendera Indonesia saat melakukan perjalanannya menuju Filipina.

Pihak pemilik kapal menerima telepon dari seseorang yang mengaku anggota kelompok Abu Sayyaf pada 26 Maret dan mengetahui 10 awak kapal berwarga negara Indonesia telah disandera.

(Baca:  Perusahaan Akan Beri Uang Tebusan Rp 14,3 Miliar ke Kelompok Abu Sayyaf)

Dua pejabat militer Filipina mengatakan kelompok garis keras itu menuntut sejumlah uang tebusan, yang dirahasiakan dari pemilik perahu. Pejabat itu menolak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan tidak akan ada operasi militer untuk pembebasan kesepuluh WNI yang diculik kelompok Abu Sayyaf ini.

"Kalau operasi militer kan dikhawatirkan ada korban. Kalau teroris nggak masalah, kalau yang mati warga negara kita kan disayangkan," katanya.

(Baca: Luhut: Filipina Turunkan Tiga Batalion Kepung Abu Sayyaf)

Kekuatan militer RI juga sudah disiapkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk pembebasan. Dengan waktu yang tinggal satu hari, Ryamizard berharap upaya negosiasi minimal bisa mengundurkan waktu yang ditetapkan oleh para penculik tersebut.

"Dengan negosiasi ini mungkin bisa memundurkan," kata Menhan.

Ketika ditanya jika terkait uang tebusan, Ryamizard mengatakan sudah disiapkan namun bukan uang negara.

"Yang jelas bukan uang negara," kata Menhan.

Kompas TV Keluarga Korban Sandera Gelar Doa Bersama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Nasional
KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

Nasional
Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Nasional
Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Nasional
Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Nasional
KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

Nasional
PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

Nasional
Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Nasional
AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

Nasional
Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Nasional
Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Nasional
Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com