JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai, kritik merupakan salah satu perwujudan nilai-nilai demokrasi di Tanah Air. Ia pun heran, ada elite partai politik yang saat ini enggan menerima kritik dari masyarakat.
Menurut Hasto, kritik diperlukan sebagai kontrol terhadap kekuasaan. Hal itu guna menghindari terjadinya penyalahgunaan wewenang yang begitu besar oleh parpol ketika berada dalam kekuasaan.
Hasto pun mencontohkan Megawati Soekarnoputri saat menjadi Presiden RI dan Ketua Umum PDI Perjuangan.
Ia mengatakan, Megawati selama ini tidak pernah menolak kritik yang diberikan masyarakat. (Baca: Perundungan Elite di Media Sosial)
"Ini karena baginya, berpolitik adalah tradisi membangun organisasi dengan merespons berbagai kritik. Sementara itu, di luar sana, ada pemimpin yang memohon agar partainya dijauhkan dari serangan kritik," kata Hasto saat membuka pelatihan tim kampanye PDI-P di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Selasa (5/4/2016).
Ia menambahkan, kritik diperlukan untuk menjaga moralitas dan etika politik seorang politisi. Sepanjang, politisi bertingkah sesuai dengan ideologi keyakinan yang dianut partainya, kritik dapat menjadi realitas untuk menghidupkan demokrasi.
"Demokrasi tanpa kritik dan otokritik hanya membuat partai ini berdiri di menara gading kekuasaan," ujarnya.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya mengatakan, Demokrat saat ini sedang fokus untuk berbenah diri. (Baca: SBY Minta Demokrat Jangan Diserang)
Untuk itu, Presiden RI yang menjabat setelah Megawati ini meminta agar partainya tidak diganggu dan diserang secara berlebihan.
"Politik Partai Demokrat lurus. Kita tidak mau mengganggu siapa pun. Namun, PD minta tolong, ketika sedang berbenah diri, jangan pula diganggu, di-bully, dan diserang yang kadang-kadang melebihi kepatutan," ujar Yudhoyono, saat menutup penataran pimpinan dan kader Partai Demokrat dengan tajuk "Negara, Pemerintahan, dan Sistem Nasional" di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (2/4/2016).
Yudhoyono pun mengajak semua partai politik dan elemen bangsa untuk berpolitik secara baik.
Menurut dia, masing-masing tentu memiliki niat membangun diri. Oleh karena itu, ia pun meminta kesempatan yang sama untuk Partai Demokrat berbenah diri.