Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kalla Diminta Kerja Sama dengan Jokowi seperti Ahok

Kompas.com - 02/04/2016, 12:47 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menilai, saat ini sering kali ada ketidakkompakan antara Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Dia menilai, Kalla tidak mampu menjalankan tugasnya untuk mendukung kinerja Presiden. Sering kali, apa yang dikerjakan Kalla justru bertabrakan dengan Jokowi.

"Jokowi-JK itu harusnya jadi satu kesatuan, tetapi yang terjadi tidak seperti itu," kata Yose dalam diskusi yang digelar Smart FM di Jakarta, Senin (2/4/2016).

Tidak kompaknya Jokowi-Kalla yang terbaru dapat dilihat dari teguran Kalla ke Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Kalla melalui juru bicaranya Husain Abdullah menuding Susi tidak menjalankan perintah Presiden. (Baca: Kata Jubir JK, Menteri Susi Tidak Jalankan Perintah Presiden)

Husain mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah berkali-kali meminta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengevaluasi berbagai kebijakannya terkait moratorium kapal eks pemilik asing, pelarangan bongkar muat kapal di tengah laut (transhipment), dan pengaturan sertifikasi kapal.

(Baca: Episode Baru Kabinet Gaduh, Ribut-ribut Jubir Wapres Vs Menteri Susi)

Namun, Susi justru menegaskan bahwa kebijakan yang diprotes Kalla itu sudah mendapat restu dari Presiden Jokowi. (Baca: Susi Tegaskan Presiden Setuju Perikanan Tangkap Dikuasai Seutuhnya oleh Indonesia)

"Ini menunjukkan sekarang ini banyak pemain solo di pemerintahan," kata Yose.

Yose Rizal pun membandingkan kerja sama Jokowi-Kalla dengan Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama saat keduanya memimpin DKI Jakarta dulu.

Menurut dia, saat itu Jokowi dan Ahok bisa menjalankan pemerintahan secara kompak dan terarah.

"Masalahnya sekarang ini tidak ada Ahoknya. Kalau dulu ada Ahok berperan, JK juga harusnya berperan seperti itu," ucap Yose Rizal.

Kompas TV Susi Bantah Bahas "Reshuffle" dengan Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com