MAGETAN, KOMPAS.com — Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) bernama Wulandari (25), warga Desa Sawojajar, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, meninggal dunia di tempatnya bekerja di Hongkong akibat kecelakaan lalu lintas.
Kerabat korban, Nur, di Magetan, mengatakan bahwa kabar kematian Wulandari diterima keluarga melalui telepon teman korban yang sama-sama bekerja di Hongkong.
"Awalnya, keluarga tidak percaya karena kabar yang kami terima berasal dari teman-temannya melalui Facebook. Namun, setelah teman kerjanya telepon dari Hongkong mengabarkan hal itu, kami memercayai dan sangat sedih," ujar Nur kepada wartawan, Rabu (30/3/2016).
Menurut dia, dalam telepon itu diberitahukan bahwa Wulandari meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Korban tertabrak bus saat melintas di sebuah wilayah di Hongkong tempat dia bekerja.
Korban sempat mendapat perawatan di rumah sakit setempat. Karena luka di kepalanya cukup parah, korban akhirnya meninggal dunia.
Nur menjelaskan, Wulandari merupakan tulang punggung keluarga. Pihak keluarga merasa sangat kehilangan atas peristiwa tersebut.
Wulandari bekerja di Hongkong selama lebih dari dua tahun. Anak ketiga dari lima bersaudara tersebut berangkat ke Hongkong melalui PT MLS di Madiun.
Hingga kini, jenazah korban belum dapat dipulangkan ke kampung halaman.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Magetan Parni Hadi mengatakan, timnya langsung mengecek ke data daftar nama TKI asal Magetan yang tercatat di dinasnya setelah mendengar informasi tersebut.
"Hasil setelah dicek, nama Wulandari tidak muncul di data yang kami miliki. Bisa jadi, yang bersangkutan TKI ilegal atau telah selesai masa kontraknya, tetapi tidak mengurus kontrak berikutnya ke agen resmi, meski masih bekerja di luar negeri," kata Parni Hadi.
Untuk itu, kata Parni, pihaknya akan menghubungi perusahaan yang kali pertama memberangkatkan korban bekerja ke luar negeri.
Selain itu, dinas terkait juga akan membantu keluarga dalam proses pemulangan jenazah ke Tanah Air dan mengurus hak-hak korban.
Pihak keluarga berharap agar jenazah anak dari Sarmin dan Potirah tersebut dapat segera dipulangkan ke kampung halaman untuk dikebumikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.