Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Janggal Kematian Siyono, IPW Minta Penelusuran Tim Independen

Kompas.com - 30/03/2016, 20:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Presidium Indonesian Polisi Watch (IPW) Neta S Pane menganggap janggal kematian terduga teroris asal Yogyakarta, Siyono. Menurut dia, alasan yang diutarakan Polri pun tidak masuk akal.

"Sangat janggal ketika seseorang dibawa dalam keadaan sehat dan segar bugar, dibawa dan diterima mati. Apapun alasannya, janggal," ujar Neta di Jakarta, Rabu (30/3/2016).

Saat ini, Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian tengah mendalami adanya kesalahan prosedur dalam penanganan Siyono. Namun, menurut Neta, penyelidikan Propam tidak cukup karena berasal dari internal.

(Baca: Ini Alasan Densus 88 Tangkap Siyono...)

Sementara ia menduga ada kesalahan dari Polri di balik kematian Siyono. Oleh karena itu, Neta menyarankan agar dibentuk tim independen untuk menyelidiki.

"Pemerintah harus bentuk tim independen untuk mengusut ini. Jadi jangan hanya polisi, hanya sepihak takut ada konflik kepentingan," kata Neta.

Menurut Neta, Komnas HAM dan anggota Komisi III DPR bisa mengambil peran dalam tim independen ini. Mereka yang nantinya mengusut apakah prosedur penangkapan Siyono sudah sesuai prosedur atau kah kematiannya memang murni kecelakaan.

(Baca: Komnas HAM dan MUI Sepakat Siyono Harus Diotopsi)

"Kalau salah prosedur polisi urus dia, harus dituntut," kata Neta.

Neta mengapresiasi langkah keluarga Siyono yang menolak dua gepok uang dari Polri. Menurut dia, keluarga harus memperjuangkan kebenaran jika meyakini ada kejanggalan di balik kematian Siyono.

"Mereka menuntut, tapi jangan sampai menerima tawaran-tawaran. Ketika merasa aneh, jangan mau terima apapun dan terus mempersoalkan ini ke Komnas HAM, DPR, dan bisa ditelusuri," kata Neta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com