JAKARTA, KOMPAS.com - Setara Institute beserta sejumlah keluarga korban pelanggaran HAM masa lalu menemui Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Selasa (29/3/2016). Dalam rombongan tersebut, turut hadir Rohaniwan Romo Benny Susetyo.
Mereka diterima Ketua Wantimpres Sri Adiningsih dan anggota Sidarto Danusubroto.
Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos menuturkan, pertemuan tersebut digelar untuk menyikapi rencana pemerintah membentuk komisi penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu.
"Kita mau ketemu Wantimpres selain untuk mendiskusikan hal itu, juga untuk meluruskan mekanisme kerja yang seharusnya dilakukan oleh komisi pelanggaran HAM masa lalu itu," kata Bonar di Gedung Wantimpres, Veteran, Jakarta Pusat, Selasa.
Bonar menjelaskan, pihaknya akan mengusulkan agar nama komisi tersebut menjadi komisi pengungkapan kebenaran dan pemulihan korban.
Komisi tersebut, lanjut dia, dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden dan berisikan orang-orang bijak. Namun, tak berasal dari instansi pemerintahan.
Bonar menegaskan, dua poin terpenting adalah pengungkapan kebenaran. Lalu, memutuskan apakah penyelesaiannya melalui jalur yudisial atau non-yudisial.
"Prinsipnya harus punya integritas, imparsial dan punya rekam jejak yang baik dalam perjuangan kemanusiaan," ujarnya.
Pertemuan dimulai pukul 10.00 WIB dan berlangsung tertutup. Media hanya diperbolehkan meliput di awal pertemuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.