JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan personel TNI dan Polri terus mempersempit ruang gerak kelompok teroris pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah lewat operasi Satgas Tinombala.
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi bahkan menyatakan penangkapan terhadap teroris Santoso atau Abu Wardah tinggal menunggu waktu.
"Jalur tikus kami pantau semua, semua daerah sudah steril," katanya, Sabtu (26/3/2016).
Rudy menambahkan, pihaknya terus memantau sejumlah titik di kaki gunung yang disinyalir sebagai akses keluar masuk teroris.
Satgas Tinombala sudah banyak menangkap para pemasok logistik dan amunisi bagi pimpinan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu untuk bertahan hidup.
"Pemasok logistik sudah banyak yang kami tangkap, terakhir MAQ alias S (17), warga Indramayu, Jawa Barat," katanya.
Untuk diketahui, anak buah Santoso berinisial MAQ alias S (17) ditangkap pada 21 Januari 2016, dan kini mendekam di tahanan Polda Sulteng untuk menjalani pemeriksaan.
Pemuda asal Indramayu, Jawa Barat ini mengaku sebagai anak buah Santoso yang bertugas menjemput makanan dan amunisi di kaki gunung.
MAQ membeberkan selama ini logistik tersebut didapat dari pemasok yang disebut sebagai "orang kota".(Theresia Feliciani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.