JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ahmad Basarah membantah partainya akan mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Dia menilai, kehadiran Ahok dalam peluncuran buku Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kemarin tidak ada hubungannya dengan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang.
Basarah pun meyakini, partainya bisa mendapatkan calon yang lebih baik dari Ahok. Meski elektabilitas Ahok sebagai petahana saat ini cukup tinggi di berbagai survei, dia melihat bukan tidak mungkin hasil itu berubah menjelang pemungutan suara nanti.
"Kami menghormati hasil survei untuk memotret preferensi masyarakat Jakarta. Tetapi, jangan lupa hasil survei yang tinggi tak menjamin akan stabil," kata Basarah saat dihubungi, Kamis (24/3/2016).
(Baca: Ahok: Bu Mega, Tolong Bilang ke Orang PDI-P, Ahok Itu Jantan!)
Basarah mencontohkan dua fenomena yang terjadi saat Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2013 dan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012.
Di Pilgub Jawa Tengah, awalnya elektabilitas petahana Bibit Waluyo lebih tinggi dari calon yang diusung PDI-P, Ganjar Pranowo. Namun, pada akhirnya, Ganjar bisa memenangi persaingan.
Di Jakarta, Jokowi-Ahok yang diusung PDI-P bersama Gerindra juga awalnya kalah dari petahana, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Namun, dalam waktu dua bulan, elektabilitas Jokowi-Ahok meningkat pesat.
(Baca: Megawati: Saya Heran Kok Dia (Ahok) Datang...)
"Jadi, kita tidak jadikan hasil survei untuk menentukan calon," kata dia.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), lanjut Basarah, lebih memercayakan proses pemilihan kepala daerah melalui proses penjaringan internal.
Siapa pun calon yang akan diusung, termasuk Ahok, harus melewati proses penjaringan internal itu. Saat ini, proses penjaringan di berbagai daerah sudah dilakukan, termasuk di DKI Jakarta.
"Di waktu yang tepat, akan kita umumkan calon yang kita usung," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.