Forum BRMC ke-6 rencananya akan mengundang 45 negara peserta, 10 organisasi internasional, dan 18 negara pengamat.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop dijadwalkan akan memimpin acara tersebut.
Juru Bicara Kemenlu Armanatha Nasir mengatakan, 44 negara menyatakan akan hadir baik dari anggota maupun pengamat dan 6 organisasi internasional.
"Proses persiapan masih terus berlangsung. 95 persen sudah selesai. Proposal dokumen pembahasan pun sudah diberikan kepada seluruh peserta," ujar Armantha, saat memberikan keterangan, di Kemenlu, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2016).
Dalam pertemuan itu, seluruh negara peserta akan membahas langkah-langkah yang akan dilakukan terkait persoalan perdagangan orang, perlindungan migran ireguler di laut dan kebijakan migran ireguler.
Selain itu akan dibahas pula jalur migrasi yang aman dan kerja sama untuk memberantas rantai kejahatan transnasional, seperti penyelundupan dan perdagangan manusia.
Armanatha menjelaskan, BRMC nantinya akan menghasilkan dua dokumen yaitu Co-chairs' Statement dan deklarasi mengenai irregular migration.
"Co-chairs akan merefleksikan apa yang disepakati nantinya. Sedangkan deklarasi akan berisi langkah-langkah apa yang akan diambil," kata Armanatha.
Beberapa negara yang sudah pasti akan hadir antara lain, Australia, Belanda, Selandia Baru, Fiji, Jepang dan Afghanistan.
Negara-negara tersebut, kata Armanatha, juga telah mengajukan pertemuan bilateral dengan Menlu Retno di sela-sela forum BRMC untuk membicarakan penguatan kerja sama di bidang ekonomi dan pertukaran pelajar antarnegara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.