Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Gubernur: Maluku Termiskin karena Sengaja Ditinggalkan

Kompas.com - 15/03/2016, 13:57 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua mengatakan, Provinsi Maluku sangat kaya akan sumber daya alam, namun sayang provinsi berjuluk seribu pulau ini masih saja terbelakang dan masuk ke provinsi termiskin di Indonesia.

“Jadi kita ini kaya tapi memang sengaja ditinggalkan, padahal hasil alam kita sangat melimpah,” kata Sahuburua di Ambon, Selasa (15/3/2016).

Dia mengungkapkan, kekayaan alam Maluku tidak hanya di bidang kelautan, tetapi juga pada sektor minyak dan gas. Untuk sektor perikanan, Maluku merupakan provinsi penghasil ikan terbesar di Indonesia dengan jumlah produksi per tahun 1,72 juta per ton atau 26,25 persen dari produksi ikan nasional.

“Produksi ikan nasional per tahun mencapai 8-10 juta ton, dan Maluku menghasilkan 1,72 juta ton per tahun. Itu artinya Maluku memproduksi sepertiga dari produksi ikan nasional, tetapi kenapa Maluku masih miskin? Karena memang ditinggalkan," ungkapnya.

Dia menjelaskan, hasil kekayaan alam yang berlimpah di Maluku sejak dahulu mestinya dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Namun faktanya, hingga kini Maluku masih sangat tertinggal jauh dibanding daerah lain di Indonesia.

Pendekatan kontinental

Menurut dia, salah satu penyebab Maluku masih terus terbelakang adalah karena kebijakan pembangunan selama ini masih bertumpu pada pendekatan kontinental atau darat, sementara Maluku terdiri dari pulau-pulau dengan luas daratan yang hanya 7,4 persen.

“Selama ini, pendekatan pembangunan masih menggunakan pendekatan kontinental, jadi sampai dunia kiamat pun kalau tidak diubah, anggaran yang didapat oleh Maluku hanya dihitung daratnya,” sebutnya.

Dia mengungkapkan, Provinsi Maluku yang terdiri dari 1.340 pulau yang didominasi oleh lautan tidak harus ditafsirkan sebagai pemisah antarwilayah. Laut harusnya dimaknai sebagai penghubung antarpulau. Dengan begitu, maka kebijakan pembangunan harus dapat mengedepankan azas keadilan.

“Saya mau katakana anggota DPD RI itu sudah datang ke Maluku berulang kali, sudah 132 orang datang ke sini menyerap aspirasi, namun perubahan tidak juga ada. Begitu pun dengan anggota DPR RI, apa pun kita usul tapi sampai ke sana mereka lupa,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com