Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah Heran Kena "Bully" soal Rehabilitasi LGBT

Kompas.com - 13/03/2016, 16:07 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa terkejut saat menjadi sasaran bully oleh netizen di jejaring sosial gara-gara pemberitaan bahwa kementeriannya disebut akan membuat program rehabilitasi bagi kalangan LGBT.

Dia pun meluruskan, pemberitaan yang beredar diduga memakai campuran beberapa pernyataan dan konteks berbeda, tetapi dirangkai seolah membahas LGBT saja.

"Aku di-bully habis soal LGBT dari kemarin. Enggak ngerti aku gimana itu nulisnya (berita)?" ujar Khofifah di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (13/3/2016).

Selain menggunakan pernyataan dan konteks yang tidak tepat, lanjut dia, pemberitaan bahwa akan ada program rehabilitasi semacam itu dari kementeriannya tidak berdasar sama sekali.

"Kami tidak punya kewenangan penindakan, (lalu) mau menjaring (kalangan) LGBT? Kami ini (instansi) penerima (hasil penindakan), seperti yang di (Panti Sosial di) Pasar Rebo (Jakarta Timur)," papar Khofifah.

Perebusan dan rempah

Berdasarkan penelusuran staf kementeriannya, kata Khofifah, berita yang menjadi pangkal persoalan menggunakan gabungan penggalan pernyataannya dalam kunjungan kerja ke Sidoarjo dan Mojokerto—keduanya di Jawa Timur—pada beberapa waktu lalu.

Saat itu, Khofifah mengaku bertutur tentang keberadaan lembaga yang memiliki metode terapi bagi pengguna narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza), menggunakan proses perebusan.

"Betul, ada metode direbus sampai suhu 85 derajat celsius, tetapi itu untuk (pengguna) napza," ujar Khofifah.

Dia mengaku merendam tangannya di kolam terapi itu, dan salah satu stafnya bahkan berendam sampai seleher di dalam kolam itu. Cerita soal metode tersebut pun Khofifah sampaikan di tengah rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja.

"Direndam di situ tidak menjadi melepuh. Tahu tidak pakai apa? Itu saya tanyakan ke pengelolanya, dan ternyata selain rempah juga (air rendaman dicampur) pakai kapur," ungkap dia.

Pada penggalan pernyataan lain yang menurut dia salah dikutip, lanjut Khofifah, adalah penuturannya soal metode terapi meminum ramuan rempah untuk detoksifikasi napza.

"Yang ini juga saya sampai coba minum," kata dia.

Menurut Khofifah, lembaga-lembaga yang dia ceritakan itu merupakan institusi penerima wajib lapor (IPWL), yang hubungannya dengan Kementerian Sosial sebatas koordinasi.

Adapun terkait LGBT, Khofifah menyebut, pernyataan yang pernah dia sampaikan adalah cuplikan perbincangan dengan Ary Ginanjar.

Dalam perbincangan itu, kata Khofifah, Ary mengatakan, metode ESQ yang dikembangkan lembaganya ternyata juga bisa membantu kalangan LGBT yang berkeinginan mengubah orientasi seksualnya kembali menjadi heteroseksual.

"Yang ini benar, ada empat orang yang sebelumnya LGBT sekarang sudah menikah karena itu. Di Bali," ungkap dia.

Khofifah menyebutkan, sampai saat ini, kementeriannya berkoordinasi dengan 118 IPWL. Kutipan soal pelepasan sejumlah eks LGBT yang disebut akan dilakukan pada Rabu (16/3/2016), kata dia, juga merupakan kegiatan dari salah satu IPWL, bukan kementeriannya.

"Karena beberapa IPWL memang sekaligus menangani (terapi) untuk (pengguna) napza, LGBT, dan lain-lain itu, tetapi metode perebusan yang saya sebut tadi bukan untuk LGBT," kata Khofifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com