Idrus pun menantang Ahok untuk membuka parpol yang dimaksud.
"Sebaiknya kalau memang ada, Pak Ahok sebut saja partai mana," kata Idrus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (11/3/2016).
Menurut Idrus, jika Ahok tak menyebut partai mana yang dimaksud, maka semua parpol akan merasa tertuduh dengan pernyataan itu. Padahal, Partai Golkar sendiri tidak pernah meminta "mahar" kepada calon kepala daerah yang akan diusungnya.
(Baca: Waktu Jokowi ke Jakarta, Uang Pribadi Ibu Mega Juga Turun)
Kalaupun ada biaya yang dibebankan kepada calon, biaya tersebut digunakan untuk kampanye pemenangan. Tak ada sepeser pun yang masuk ke kas partai.
"Jadi, Pak Ahok dibuka saja, tidak ada masalah biar semua terbuka dalam rangka untuk kritis dan untuk perbaikan ke depan. Kalau itu semua kebenaran, ngapain takut," ucap dia.
Ahok sebelumnya mengaku tidak punya cukup uang untuk ikut Pilkada DKI 2017 melalui jalur partai politik. Sebab, menurut dia, ikut pilkada melalui jalur parpol membutuhkan banyak uang untuk menggerakkan mesin partai.
(Baca: Ahok: Kalau "Nyagub" lewat Partai Bisa-bisa Rp 100 Miliar Enggak Cukup)
Berdasarkan hitungan Ahok, dia harus mengeluarkan uang Rp 100 miliar untuk setiap parpol yang mengusungnya.
"Parpol enggak minta 'mahar' lho, tetapi cuma minta anak ranting dan cabangnya bergerak," kata Ahok di Balai Kota, Kamis (10/3/2016).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.