Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa Indonesia tidak ingin bergabung dengan aliansi militer mana pun untuk memerangi terorisme.
Hal itu ia utarakan saat bertemu dengan semua jajaran Pemerintah Daerah Riau dan aparat keamanan TNI dan Polri di Pekanbaru, Rabu (2/3/2016).
Dalam kesempatan tersebut, Menko Polhukam memberikan penjelasan dan koordinasi dalam rangka mengantisipasi gangguan anarkisme, radikalisme, dan terorisme di daerah.
Menurut keterangan Luhut, Indonesia telah menolak permintaan Menteri Pertahanan Arab Saudi untuk bergabung dalam satu aliansi militer dalam menghadapi ISIS.
"Indonesia sikapnya jelas. Seperti yang saya singgung tadi, kita tidak ingin mengulangi kesalahan yang dibuat oleh negara lain," ujar Luhut di Pekanbaru, Rabu (2/3/2016).
Luhut mengatakan, negara-negara lain telah melakukan kesalahan dengan menggunakan kekerasan untuk menanggulangi ISIS. Indonesia tidak akan mencontoh negara lain yang mengedepankan kekerasan dalam menanggulangi terorisme.
Ia pun menjelaskan Indonesia tetap menggunakan pendekatan lunak (soft approach). Artinya, pemerintah memilih agama dan budaya ketimbang mengerahkan kekuatan militer.
"Afganistan gagal, Suriah gagal, India pun gagal. Ini menunjukkan pendekatan agama dan budaya lebih bagus dari pendekatan militer," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.