Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berserulah, Islam Itu Cinta...

Kompas.com - 29/02/2016, 09:51 WIB

...Tanah Air Indonesia adalah ibunda kita/Siapa mencintainya harus menanaminya dengan benih-benih cinta, benih-benih kebaikan dan kemajuan/Agar Indonesia yang kita cinta semakin damai dan indah/

Tanah Air Indonesia adalah sajadah/Siapa mencintainya jangan menciprati dengan darah/Jangan menghiasinya dengan fitnah, permusuhan, dan kebencian....

Demikian sepenggal puisi "Tanah Sajadah" yang dilantunkan budayawan asal Madura, Zawawi Imron, Rabu (24/2), dalam Gerakan Islam Cinta IV di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang, Jawa Timur.

Dalam pentas yang bertujuan menggaungkan cinta dalam Islam di Indonesia tersebut, digelar musikalisasi puisi, pementasan musik, bedah buku, pemutaran film, dan pementasan seni yang semuanya mengusung cinta, toleransi, dan keberagaman.

Hadir dalam kegiatan tersebut pendiri Gerakan Islam Cinta, budayawan Haidar Bagir, Zawawi Imron, Candra Malik, dan beberapa undangan lain.

Pesan-pesan cinta dalam Islam disampaikan kepada para penonton yang hadir di Student Center UIN Maulana Malik Ibrahim, tempat acara digelar.

Sebelumnya, kegiatan serupa sudah dilakukan di Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta.

Acara tersebut simultan dengan kegiatan Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan Bidang Pendidikan Islam kepada Grand Sheikh Al-Azhar Prof Ahmad Muhammad Ahmad At-Thayyib dalam Rapat Terbuka UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang.

Hadir dalam acara penganugerahan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Kegiatan ini bertujuan mengembalikan pemahaman bahwa Islam bermula dan berakhir pada cinta.

Sayangnya pemahaman tentang Islam bertiang cinta kini mulai hilang. Trauma peperangan, kemiskinan, penindasan, dan penjajahan menjadi alasannya.

"Tiba-tiba agama yang muncul adalah aspek keras memberontak, melawan, dan membenci. Lahirlah eksklusivisme antara kita dan kalian, saya dan kamu, beriman dan kafir. Inilah yang harus kita lawan. Kita bisa mengembalikan pandangan bahwa Islam itu cinta dan kasih sayang," kata Haidar.

Lebih lanjut ia menjelaskan, yang menonjol kini adalah agama yang berorientasi hukum, mengalahkan orientasi akan cinta. Padahal, hukum harus diletakkan di bawah cinta.

"Hukum berorientasi pada benar-salah, hitam-putih, baik-buruk, beriman-kafir. Inilah ekses hukum yang tidak ditaruh di tempat yang benar. Hukum adalah alat cinta bahwa alam semesta yang penuh cinta dijaga dengan hukum. Jangan sampai orang merusak tataran cinta itu. Tapi, kini cinta itu hilang, dan yang menonjol adalah hukumnya," tutur Haidar.

Kelompok bising

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Nasional
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Nasional
Hadiri Penetapan KPU, Prabowo: Kita Akan Kerja Keras

Hadiri Penetapan KPU, Prabowo: Kita Akan Kerja Keras

Nasional
Masih di Yogyakarta Saat Penetapan Prabowo-Gibran, Ganjar: Kalau Saya di Jakarta Akan Hadir

Masih di Yogyakarta Saat Penetapan Prabowo-Gibran, Ganjar: Kalau Saya di Jakarta Akan Hadir

Nasional
Terima Penetapan Prabowo-Gibran, PDI-P: Koalisi Sebelah Silakan Berjalan Sesuai Agenda yang Ingin Dilakukan

Terima Penetapan Prabowo-Gibran, PDI-P: Koalisi Sebelah Silakan Berjalan Sesuai Agenda yang Ingin Dilakukan

Nasional
Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

Nasional
Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Nasional
PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

Nasional
Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Nasional
AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

Nasional
Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Nasional
Ganjar-Mahfud Absen Saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Pengaruh

Ganjar-Mahfud Absen Saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Pengaruh

Nasional
Sudirman Said Sebut 'Dissenting Opinion' 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Sudirman Said Sebut "Dissenting Opinion" 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com