Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LBH APIK Maklumi Dita Cabut Laporan karena Ditekan Masinton

Kompas.com - 19/02/2016, 16:32 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (YLBH APIK) Ratna Bantara Mukti mengatakan, pencabutan laporan Dita Aditia, korban dugaan penganiayaan oleh anggota DPR RI Masinton Pasaribu, dilakukan secara pribadi.

Menurut dia, tak ada komunikasi Dita dengan LBH APIK untuk mencabut laporan ke Bareskrim Polri.

"Sebenarnya, kami pada saat kejadian tidak pernah diajak. Padahal, Dita menjadikan APIK sebagai kuasa hukum dan kita bisa fasilitasi proses tersebut, tetapi tidak dilakukan," ujar Ratna di Kantor LBH APIK, Jakarta, Jumat (19/2/2016).

(Baca: LBH APIK: Masinton Utang Minta Maaf di Depan Publik Terkait Kasus Penganiayaan)

Meski menyayangkan adanya keputusan sepihak, Ratna memakluminya karena Dita sedang ada di bawah tekanan. Masinton mengancam Dita untuk mencabut laporan tersebut.

"Kita sadari ini sangat bermuatan politis dan logika yang dibangun kalau proses jalan terus ada pihak yang mengambil keuntungan. Padahal, ini kasus tindak pidana," kata Ratna.

Seiring pencabutan laporan, Ratna menyatakan bahwa LBH APIK kini tidak lagi mendampingi Dita.

(Baca: Polisi Hentikan Kasus Pemukulan Dita oleh Masinton)

Meski begitu, LBH APIK tetap mendorong dan memantau agar proses hukum tetap berjalan di Bareskrim Polri dan Mahkamah Kehormatan Dewan. Pasalnya, Dita telah menyerahkan sejumlah bukti sehingga tak ada alasan untuk tidak memprosesnya.

"Apalagi sudah ada video permintaan maaf Masinton yang tersebar. Pengakuan, permintaan maaf, itu kan cukup jadi bukti," kata Ratna.

Ratna juga menuntut Masinton mengakui perbuatannya dan meminta maaf secara terbuka di depan umum. Dita melaporkan Masinton atas pemukulan yang dialaminya pada Kamis, 21 Januari 2016 malam.

(Baca: Masinton Klaim Kasus Pemukulan Dita Berujung Damai)

Atas laporan tersebut, Masinton berkilah. Ia membantah memukul Dita. Namun, Masinton mengakui adanya peristiwa yang menyebabkan Dita mengalami luka memar di bagian wajahnya.

Belakangan, Masinton juga mengklaim bahwa kasus dugaan penganiayaan terhadap Dita sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Nasional
AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward” Pilkada di Depan Mata

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward” Pilkada di Depan Mata

Nasional
Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Nasional
Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Nasional
Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

Nasional
Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Nasional
Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Nasional
Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Nasional
Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Nasional
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com