Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba di Tanah Air, Jokowi Sampaikan Tiga Hal

Kompas.com - 19/02/2016, 10:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dan rombongan tiba di Jakarta, Jumat (19/2/2016) pagi, setelah melaksanakan serangkaian kunjungan kerja ke Amerika Serikat selama hampir sepekan.

Di Tanah Air, Jokowi mengungkapkan tiga hal.

"Pertama, dari awal kami ingin pastikan hasil KTT ini harus bermanfaat bagi perdamaian dan kesejahteraan Asean dan dunia," ujar Jokowi di ruangan VVIP Kompleks Halim Perdanakusuma Jakarta Timur.

Salah satu agenda Jokowi di Negeri Paman Sam itu, yaitu menyampaikan pidato kunci dalam acara US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Fransisco, California, Amerika Serikat. Jokowi mengusung tema 'Kerjasama untuk Perdamaian dan Kesejahteraan'.

(baca: Ini "Coretan" Jokowi di Dinding Kantor Pusat Facebook)

Kedua, Jokowi menekankan kunjungannya itu merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap usaha mikro, kecil dan menengah di era informasi dan digial. Hal itu ditunjukkan dari kunjungan Jokowi ke Silicon Valley.

"Dalam pembicaraan saya dengan Facebook, Google dan Plug and Play, mereka memberi komitmen terhadap pengembangan ekonomi digital di Indonesia," ujar Jokowi.

(baca: Wujudkan 1000 Technopreneurs, Jokowi Minta Dukungan Bos Facebook dan Google)

"Tindaklanjutnya, yakni dengan Google akan dilaksanakan pelatihan technopreuner, juga dengan perusahaan-perusahaan lain seperti Google," lanjut dia.

Ketiga, kunjungan Jokowi juga menekankan perdamaian di kawasan dan internasional. Hal itu diungkapkan saat Jokowi didaulat menjadi pembicara utama dalam pembahasan tentang kontra terorisme.

"Bagaimana menyebarkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian. Saya senang mereka semua menyambut dengan baik," ujar Jokowi. (baca: Pesan Damai Jokowi di AS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com