Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Buat Gubernur Lebih Berwibawa

Kompas.com - 12/02/2016, 19:00 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuh pasangan terpilih resmi dilantik sebagai gubernur-wakil gubernur, Jumat (12/2/2016). Pelantikan itu terasa spesial karena dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta.

Kesan spesial langsung muncul dari awal prosesi pelantikan.

Ketujuh pasangan gubernur-wakil gubernur itu adalah Sahbirin Noor-Rudy Resnawan (Kalimantan Selatan), Zumi Zola Zulkilfi-Fachrori Umar (Jambi), Irwan Prayitno-Nasrul Abit (Sumatera Barat).

Kemudian, Olly Dondokambey-Steven O.E Kandouw (Sulawesi Utara), Muhammad Sani-Nurdin Basirun (Kepulauan Riau), Orianto Lambrie-Udin Hianggio (Kalimantan Utara), serta Ridwan Mukti- Rohidin Mersyah (Bengkulu).

Mereka terpilih dalam pemilu kepala daerah serentak pada 9 Desember 2015.

Setelah mengikuti gladi bersih di Istana Negara, ketujuh pasangan gubernur-wakil gubernur itu diantar menggunakan golf car untuk bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka.

Mereka masuk ke Istana Merdeka melalui pintu di sisi kanan. Jalur tersebut biasanya digunakan sebagai akses masuk tamu kenegaraan.

Di Istana Merdeka, masing-masing gubernur-wakil gubernur menerima petikan Keputusan Presiden dari Presiden Jokowi. Petikan Keppres itu dibalut dalam kain berwarna merah.

Seusai mengikuti prosesi di Istana Merdeka, ketujuh pasangan gubernur-wakil gubernur itu berjalan kaki kembali ke Istana Negara untuk mengucapkan sumpah.

Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo nampak mendampingi berjalan kaki.

Iring-iringan Pasukan Pengamanan Presiden di tiap sisi rombongan Presiden, Wapres, dan pasangan gubernur-wakil gubernur semakin menambah kesan spesial prosesi pelantikan hari ini.

Kedatangan pasangan gubernur-wakil gubernur di lokasi pelantikan, Istana Negara, langsung disambut tepuk riuh hadirin yang hadir.

Selain pejabat negara dan pimpinan partai politik, acara pelantikan juga disaksikan oleh keluarga para gubernur-wakil gubernur.

"Ini kehormatan untuk gubernur, kewibawaan gubernur karena dilantik menggunakan Keppres," kata Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat siang.

Tjahjo melanjutkan, Presiden Jokowi akan membuat pertemuan khusus dengan seluruh kepala daerah setalah acara pelantikan bupati/wali kota dilakukan pada 17 Februari 2016.

"Presiden ingin gubernur satu komando menjalankan visi dan misi sesuai Nawacita," ungkap Tjahjo.

Kedekatan emosional

Gubernur Jambi Zumi Zola mengatakan bahwa dirinya merasa memiliki kedekatan emosional dengan Presiden setelah dilantik di Istana. Menurut Zumi, dirinya akan bekerja sesuai dengan arahan Presiden.

"Saya merasa ada kedekatan emosional. Tidak hanya sekadar mengucap sumpah lalu pulang, tapi ada kedekatan," ujar Zumi.

Seusai pelantikan, Presiden Jokowi meminta para gubernur-wakil gubernur untuk memperbanyak kerja lapangan. (baca: Jokowi Minta Gubernur Tak Cuma Kerja di Belakang Meja, tetapi juga ke Lapangan)

Ia meminta para gubernur-wakil gubernur bekerja sesuai dengan visi dan misi Presiden demi terciptanya pembangunan dan pelaksanaan program yang terkonsolidasi dengan baik.

Pelantikan kepala daerah diatur dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.

Dalam Pasal 163 diatur bahwa gubernur dilantik oleh Presiden di ibu kota negara. Jika presiden berhalangan, pelantikan dilakukan oleh Wakil Presiden.

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah gubernur pertama yang dilantik di Istana saat era pemerintahan Jokowi. Jokowi melantik Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Rabu (19/11/2014).

Dengan diterapkannya peraturan pelantikan gubernur di Istana Negara, maka secara otomatis tak akan ada lagi rapat paripurna istimewa pelantikan gubernur di DPRD provinsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com