Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Perubahan Sikap di Baleg, Demokrat dan PKS Dianggap Masih Dukung Revisi UU KPK

Kompas.com - 12/02/2016, 18:27 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) masih konsisten mendukung revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). PAN tak akan mengikuti langkah Fraksi Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang balik badan menolak revisi tersebut.

PAN menganggap Demokrat dan PKS juga masih mendukung revisi UU KPK karena belum menyatakan penolakan dalam forum resmi.

"Sikap resmi mereka masih sama seperti ketika di Baleg kemarin. Jadi itu persepsi. Media yang mempersepsikan sikap Demokrat dan PKS balik badan, tapi enggak ada. Saya belum dapat pemberitahuan," kata Ketua Fraksi PAN Mulfachri Harahap di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (12/2/2016).

Menurut Mulfachri, masih terlalu dini untuk menolak revisi UU KPK saat ini. Sebab, revisi UU KPK masih dalam tahap pembahasan awal dari pengusul dan panja harmonisasi. Belum ada pembahasan yang dilakukan bersama pemerintah.

(Baca: Gerindra Berjuang Sendirian Tolak Revisi UU KPK)

"Barangnya saja belum kita lihat, kok masa kita tiba-tiba berubah, bagaimana. Ya, kita lihat dulu," ucapnya.

Sejauh ini, PAN setuju dengan hampir semua perubahan yang sudah disepakati di tahap awal. PAN hanya menaruh perhatian terhadap Dewan Pengawas KPK yang mempunyai kewenangan terlalu besar. Namun, menurut Mulfachri, hal tersebut bisa dibicarakan kembali dalam pembahasan lanjutan.

"Nanti kita lihat kalau ada indikasi revisi itu diarahkan melemahkan, saya kira bukan cuma Gerindra, semua yang ada di Dewan ini, 10 fraksi ini akan menolak. Jadi, tidak ada satu fraksi pun yang punya semangat untuk melemahkan KPK. Ini yang perlu diluruskan saya kira," ucapnya.

(Baca: Giliran PKS Ikut Tolak Lanjutkan Revisi UU KPK)

Dalam rapat harmonisasi Panitia Kerja Revisi UU KPK di Badan Legislasi DPR, Rabu (10/2/2016) sore, hanya Fraksi Gerindra yang secara tegas menolak UU KPK direvisi.

Belakangan, F-Demokrat berubah sikap setelah mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

(Baca: Sembilan Fraksi Setuju UU KPK Direvisi, Apa Argumentasi Mereka?)

Sikap ini lantas diikuti oleh Fraksi PKS. Pengesahan draf revisi UU KPK menjadi RUU inisiatif DPR yang direncanakan dilakukan dalam Rapat Paripurna DPR pada Kamis (11/2/2016) ditunda hingga Kamis (18/2/2016). Keputusan itu diambil untuk memberikan waktu berpikir kembali bagi fraksi-fraksi terkait urgensi revisi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan Cawe-cawe PJ Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan Cawe-cawe PJ Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com