Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/02/2016, 15:06 WIB

LAMPUNG, KOMPAS — Ada yang beda dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Lampung, Kamis (11/2/2016). Jika biasanya Presiden Jokowi selalu mengajak wartawan Istana, dalam kunjungannya kali ini, tak satu jurnalis pun turut dalam rombongan. Satu-satunya yang diajak adalah wartawan dari Bloomberg, sebuah media massa dari Amerika Serikat.

Setibanya di Lampung, Presiden mengajak wartawan dan kru media asing tersebut blusukan ke gudang lelang penjualan ikan. Saat blusukan itu, empat jurnalis dan kru asing yang berpakaian batik terus membuntuti Presiden.

Seusai blusukan, para jurnalis asing dalam rangkaian rombongan Presiden menuju Tol Trans-Sumatera ruas Sabah Balau, Lampung Selatan. Di proyek tersebut, saat Presiden mendapat pemaparan tentang pembangunan jalan tol, jurnalis dalam negeri diminta meliput dari jarak sekitar 15 meter, sementara seorang jurnalis asing yang membawa kamera video diperkenankan meliput dari dekat.

Tidak hanya itu, saat Presiden masuk ke kantor PT Waskita Karya, hanya jurnalis asing yang diperbolehkan masuk bersama Presiden. Sementara itu, media dalam negeri berada di luar. Namun, setelah sindiran dan keluhan dari sejumlah jurnalis lokal, seorang petugas meminta jurnalis asing tersebut keluar dan menunggu bersama.

Kedatangan Bloomberg ke Lampung ternyata sudah dirancang. Pasalnya, ada satu tempat khusus yang disediakan untuk wawancara eksklusif dengan media tersebut. Wawancara digelar di simpang susun Tol Trans-Sumatera ruas Sabah Balau. Sebuah panggung kecil berukuran 3 meter x 2 meter dengan tinggi sekitar 20 sentimeter disulap menjadi studio luar ruangan. Tiga kamera dipasang di berbagai sisi untuk merekam wawancara itu. Selama 25 menit, Presiden yang siang itu mengenakan baju putih menjawab pertanyaan presenter Bloomberg, Haslinda Amin, yang mengenakan pakaian merah.

Akibat jarak yang jauh, wartawan lokal tak bisa mendengar apa yang ditanya wartawan dan jawaban yang dilontarkan Presiden. Sesekali Presiden tampak menggerakkan tangannya, menunjukkan keseriusannya. Sesekali Presiden dan pewawancara terlihat tertawa.

Seusai wawancara, Presiden mengajak Bloomberg melihat pemandangan pembangunan tol. Presiden cukup bangga dengan proyek nasional yang dikerjakan sejak ia menjabat. "Saya ingin tunjukkan pembangunan infrastruktur yang kita kerjakan ke negara-negara asing. Mereka harus tahu ada pembangunan Tol Trans-Sumatera, kereta cepat, tol laut, pembangunan jalur kereta di Sulawesi, pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt, dan lainnya," katanya. Tujuannya agar negara asing percaya infrastruktur berjalan. "Kalau kepercayaan itu muncul, akan ada arus investasi masuk," kata Jokowi lagi.

Chris Brummitt, jurnalis Bloomberg yang ikut, mengaku tertarik dengan sosok Jokowi. Pasalnya, Jokowi dianggap berhasil memimpin Indonesia di tengah melemahnya perekonomian dunia dan Indonesia. Menurut rencana, wawancara itu ditayangkan sehari sebelum Presiden melawat ke AS, Minggu (14/2/2016). (Angger Putranto/Vina Oktavia)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 12 Februari 2016, di halaman 4 dengan judul "Saat Jokowi Pamer Pembangunan ke Luar Negeri".

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukungan ke Airlangga Mengalir saat Muncul Isu Jokowi Diusulkan jadi Ketum Golkar

Dukungan ke Airlangga Mengalir saat Muncul Isu Jokowi Diusulkan jadi Ketum Golkar

Nasional
Sempat Mandek, Tol Gilimanuk-Mengwi Mulai Dibangun September Tahun Ini

Sempat Mandek, Tol Gilimanuk-Mengwi Mulai Dibangun September Tahun Ini

Nasional
KPK Cecar Eks Wali Kota Bandung Soal Tarif 'Fee Proyek' yang Biasa Dipatok Ke Pengusaha

KPK Cecar Eks Wali Kota Bandung Soal Tarif "Fee Proyek" yang Biasa Dipatok Ke Pengusaha

Nasional
Netralitas Jokowi Disorot di Forum HAM PBB, Dibela Kubu Prabowo, Dikritik Kubu Anies dan Ganjar

Netralitas Jokowi Disorot di Forum HAM PBB, Dibela Kubu Prabowo, Dikritik Kubu Anies dan Ganjar

Nasional
Penggelembungan Suara PSI 2 Kali Dibahas di Rekapitulasi Nasional KPU, Ditemukan Lonjakan 38 Persen

Penggelembungan Suara PSI 2 Kali Dibahas di Rekapitulasi Nasional KPU, Ditemukan Lonjakan 38 Persen

Nasional
Eks Wali Kota Banjar Cicil Bayar Uang Pengganti Rp 958 Juta dari Rp 10,2 M

Eks Wali Kota Banjar Cicil Bayar Uang Pengganti Rp 958 Juta dari Rp 10,2 M

Nasional
RI Tak Jawab Pertanyaan Soal Netralitas Jokowi di Sidang PBB, Kemenlu: Tidak Sempat

RI Tak Jawab Pertanyaan Soal Netralitas Jokowi di Sidang PBB, Kemenlu: Tidak Sempat

Nasional
Spanduk Seorang Ibu di Sumut Dirampas di Hadapan Jokowi, Istana Buka Suara

Spanduk Seorang Ibu di Sumut Dirampas di Hadapan Jokowi, Istana Buka Suara

Nasional
Jokowi dan Gibran Diisukan Masuk Golkar, Hasto Singgung Ada Jurang dengan PDI-P

Jokowi dan Gibran Diisukan Masuk Golkar, Hasto Singgung Ada Jurang dengan PDI-P

Nasional
Saat Jokowi Bertemu 2 Menteri PKB di Tengah Isu Hak Angket Kecurangan Pemilu...

Saat Jokowi Bertemu 2 Menteri PKB di Tengah Isu Hak Angket Kecurangan Pemilu...

Nasional
Sisa 4 Provinsi yang Belum Direkapitulasi, Sebelum KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024

Sisa 4 Provinsi yang Belum Direkapitulasi, Sebelum KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024

Nasional
Puncak Mudik Jatuh 5-7 Apriil 2024, 6 Ruas Tol Beroperasi Fungsional

Puncak Mudik Jatuh 5-7 Apriil 2024, 6 Ruas Tol Beroperasi Fungsional

Nasional
Respons Parpol KIM hingga Gibran Buntut Golkar Minta Jatah 5 Menteri

Respons Parpol KIM hingga Gibran Buntut Golkar Minta Jatah 5 Menteri

Nasional
Pemerintah Dianggap Kerdilkan Kondisi HAM di Indonesia Dalam Sidang Komite PBB

Pemerintah Dianggap Kerdilkan Kondisi HAM di Indonesia Dalam Sidang Komite PBB

Nasional
Ketua DPRD DKI, Masinton, dan Ade Armando Terancam Gagal Tembus DPR dari 'Dapil Neraka' Jakarta II

Ketua DPRD DKI, Masinton, dan Ade Armando Terancam Gagal Tembus DPR dari "Dapil Neraka" Jakarta II

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com