SEMARANG, KOMPAS.com – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan akan mengusut para pihak yang sengaja membuat kerusuhan dalam pemilihan kepala daerah pada 9 September lalu.
Pengusutan dilakukan seusai pelantikan para kepala daerah terpilih.
Menurut Tajhjo, ada tiga daerah yang memang rawan konflik. Kendati demikian, peristiwa kerusuhan seperti pembakaran kantor Komisi Pemilihan Umum seperti yang telah terjadi adalah bentuk perbuatan yang disengaja.
"Usai pelantikan ini, nanti akan diusut siapa pelakunya. Mereka penghianat demokrasi, ada sabotase kebakaran,” ujar Tjahjo, saat menjadi pembicara kunci di Semarang, Kamis (11/2/2016).
Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, kebakaran gedung KPU seperti yang terjadi di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Tengah merupakan disengaja.
Tjahjo pun menilai sudah selayaknya para pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Kebakaran Gedung KPU Sumba Barat itu belum ditemukan faktornya. Tapi kebakaran gedung pemda, dan KPU di Kalteng ini bukan kebakaran, tapi sengaja dibakar oknum," kata dia.
Terbakarnya gedung KPU maupun kantor pemerintahan, lanjut dia, bukan merupakan kesalahan intelijen yang dinilai kecolongan.
Polisi, tentara maupun BIN telah bersiaga satu selama satu bulan sebelum pilkada digelar. "Semua yang ada itu pembiaran," ucapnya.
Kendati demikian, ia tetap minta agar fungsi intelijen diperkuat. Hal demikian agar personel intelijen bisa melaporkan situasi dengan jitu, agar proses pencegahan dini bisa dilakukan secara maksimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.