Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Bae: Novanto Tersangka Pun Masih Punya Hak Jadi Calon Ketum Golkar

Kompas.com - 10/02/2016, 14:40 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Sulawesi Tenggara Ridwan Bae menilai, tak ada masalah jika Setya Novanto maju sebagai calon ketua umum Golkar dalam musyawarah nasional (munas) Golkar mendatang.

Ia menilai, kasus dugaan pemufakatan jahat yang menyeret Novanto tidak akan menjadi ganjalan bagi mantan Ketua DPR RI itu.

Terlebih lagi, hingga saat ini, Novanto saat ini masih berstatus sebagai saksi dalam penyelidikan di Kejaksaan Agung. (baca: Ridwan Bae: Akom Teken Surat Bermeterai, Nyatakan Tak Akan Jadi Ketum Golkar)

"Sudah jadi tersangka pun dia masih punya hak untuk maju sebagai calon ketua umum Golkar," kata Ridwan Bae di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/2/2016).

KOMPAS.com/INDRA AKUNTONO Anggota DPR asal Fraksi Golkar Ridwan Bae
Ridwan mengatakan, semua pihak harus menganut azas praduga tak bersalah dalam melihat kasus yang menyeret Novanto tersebut.

Tidak ada aturan di anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Partai Golkar yang melarang seorang berstatus saksi atau pun tersangka untuk maju sebagai calon ketua umum. (Baca: Ade Komarudin Sudah Bentuk Tim Pemenangan Calon Ketum Golkar)

Jika sudah ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, lanjut dia, baru lah Ketua Fraksi Golkar itu boleh dilarang bersaing dalam Munas.

"Kalau sudah divonis bersalah di pengadilan, dengan sendirinya, aturan partai sendiri yang mengatur tidak bisa (jadi ketua umum)," ucap Ridwan.

Ridwan Bae membantah dirinya telah menjadi tim sukses Setya Novanto atau pun calon lainnya. Menurut dia, hingga saat ini DPD I Sulteng belum menentukan calon yang akan dipilih. (Baca: Akom: Ketua DPR Tak Dilarang Jadi Ketum Golkar)

"Saya di MKD membela Novanto bukan pribadinya semata. Tapi karena dia Ketua DPR sebagai lambang, dan dia anggota Golkar," ucapnya.

Tim sukses Ade Komarudin, Bambang Soesatyo sebelumnya meminta Setya Novanto menyelesaikan terlebih dahulu masalah hukum yang menjeratnya sebelum memutuskan untuk maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar.

Menurut Bambang, ketum Golkar harus memiliki kriteria PDLT yang merupakan singkatan prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tak tercela. (baca: Aziz Perkirakan Hanya Tiga Kandidat yang Akan Lolos Jadi Caketum Golkar)

"Sebagaimana kesepakatan AD/ART itu, calon tidak boleh memeliki potensi masalah hukum," kata Bambang.

Kejaksaan Agung masih menyelidiki dugaan permufakatan jahat dalam pertemuan antara Novanto, pengusaha minyak Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport ketika itu, Maroef Sjamsoeddin.

Di dalam pertemuan itu diduga ada permintaan saham Freeport dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Baca: Jampidsus: Setya Novanto Menyangkal Itu Bukan Suara Dia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com