"Bertarunglah habis-habisan di munas yang demokratis. Jangan cengeng dan memakai cara-cara kotor menjegal sesama kader," kata Bambang, Minggu (7/2/2016).
Bambang mengatakan, cara kotor ini dilakukan dengan membentuk opini bahwa Ade Komarudin (Akom) harus terlebih dahulu mundur dari Ketua DPR jika ingin maju bersaing menjadi ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.
Hal tersebut disampaikan Bambang menanggapi pernyataan Ketua DPD Golkar Sulawesi Tenggara Ridwan Bae yang meminta Akom terlebih dahulu mundur dari Ketua DPR jika ingin bersaing sebagai ketum Golkar.
[Baca: Akom Diminta Mundur dari Ketua DPR jika Jadi Ketum Golkar]
Bambang juga menyesalkan Ridwan Bae yang mengatasnamakan paguyuban DPD I Golkar.
"Itu pernyataan sontoloyo yang harus dilawan. Orang-orang seperti ini yang akan terus memecah-belah partai," ucap Bendahara Umum Partai Golkar hasil Munas Bali ini.
Menurut Bambang, tidak ada dalam AD/ART adanya pembatasan hak bagi kader untuk maju menjadi ketum Golkar.
Bambang menambahkan, sudah saatnya siapa pun yang ingin memimpin Golkar ke depan harus bersikap kesatria dengan bertarung habis-habisan secara demokratis di arena munas.
"Kita butuh pemimpin yang demokratis dan kuat, bukan pemimpin ayam sayur yang cengeng dan sontoloyo," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.