Misi itu berlangsung 6 Januari hingga 15 Februari 2016.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Tatang Sulaiman mengatakan, pulau-pulau yang akan disambangi KRI Dr Soeharso, yakni Pulau Kisar, Wetar, Liran, Moa, Lakor, dan Leti.
"Misi kemanusiaan ini merupakan tindak lanjut perintah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo usai mengunjungi beberapa pulau terluar di area Indonesia Timur," ujar Tatang melalui siaran pers, Jumat (5/2/2016).
Kapal dengan nomor lambung 990 tersebut akan mengunjungi pulau-pulau terluar berpenduduk serta memberikan fasilitas kesehatan kepada mereka.
Seluruh fasilitas akan diberikan secara gratis.
Fasilitas kesehatan yang ada pada KRI itu, kata Tatang, yakni satu ruangan UGD, tiga ruang bedah, enam ruang poliklinik, 14 ruang klinik umum, dan dua ruang perawatan dengan kapasitas masing-masing 20 tempat tidur.
Tentang KRI Dr Soeharso
Nama KRI Dr Soeharso diambil dari nama seorang dokter ahli bedah tulang di Solo.
Dia banyak berjasa selama masa revolusi untuk membantu merehabilitasi pejuang yang cacat fisik akibat perang.
Kapal berjenis LPD (Landing Platform Dock) ini merupakan produksi perusahaan bernama Daesun Shipbuilding and Eng.Co.Ltd Pusan, Korea Selatan, dan tiba di Indonesia tahun 2003.
Kapal ini berbobot 11.394 ton saat kondisi kosong dan 16.000 ton saat kondisi penuh.
Kapal yang memiliki panjang 122 meter dan lebar 22 meter itu memiliki geladak yang luas sehingga mampu menjadi tempat pendaratan dua helikopter Super Puma.
Pada bagian lainnya, kapal yang mampu mengangkut 300 sampai 400 orang ini juga dilengkapi dengan sebuah hanggar untuk menampung satu helikopter lagi.
Tempat itu sekaligus dapat digunakan untuk perawatan helikopter. KRI ini dilengkapi dua senjata pucuk meriam penangkis serangan udara (PSU) Rheinmetall 20 mm.
Tenaga penggeraknya adalah mesin diesel.
KRI Dr Soeharso juga sudah mengenyam beberapa operasi, yaitu Operasi Bhakti Sosial Kesehatan setiap tahun (Surya Bhaskara Jaya dan Baksos TNI Terpadu) di pulau-pulau terdepan dan pulau terpencil, Operasi Bantuan Bencana Tsunami 2004, dan Operasi Bantuan Bencana Gempa di Sumatera Barat (Sumbar) 2009.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.