JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi I DPR akan meminta penjelasan Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso mengenai pengangkatan Banyu Biru sebagai anggota bidang politik Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK) BIN.
Pengangkatan Banyu belakangan menimbulkan polemik karena yang bersangkutan mengunggah surat keputusan (SK) pengangkatannya ke media sosial.
"Dalam kesempatan terdekat, raker komisi I dengan BIN ini akan menjadi salah satu isu yang kami pertanyakan. Karena belum ada penjelasan resmi, kalau itu betul ini sesuatu yang sangat-sangat disesalkan," kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/2/2016).
Menurut Mahfudz, kejadian ini menandakan bahwa BIN tak profesional dalam merekrut anggota DISK BIN. (Baca: Fadli Zon: Masa Intel Unggah SK ke Media Massa?)
"Saya tidak mengerti apakah Banyu Biru mewakili kepakaran tertentu itu di bidang politik. Dengan meng-upload SK itu, yang bersangkutan sepertinya tidak mengerti urusan-urusan Badan Intelijen Negara," ucap Mahfudz. (baca: Fahri Hamzah Minta BIN Pecat Banyu Biru)
Mahfudz mengaku akan meminta Suityoso untuk segera melakukan pembenahan di internal DISK menyusul sikap Banyu Biru tersebut.
Banyu Biru sebelumnya memamerkan SK pengangkatan dirinya sebagai anggota bidang politik DISK BIN di akun media sosial. (baca: "Penunjukan Pejabat Sekarang Sembrono, Banyu Biru Contohnya")
Di dalam SK yang ditandatangani oleh Sutiyoso dan Kepala Biro Kepegawaian BIN Suharyanto tersebut tertera bahwa Banyu Biru akan bertugas selama setahun, terhitung sejak 1 Januari 2016 hingga 31 Desember 2016.
Saat dikonfirmasi Kompas.com, Banyu Biru tak membenarkan, tetapi juga tak membantah soal dirinya yang mengunggah SK itu.
"Enggak penting isunya," kata Banyu.
Kendati demikian, Sutiyoso sudah mengetahui soal SK yang diunggah Banyu itu. Menurut Sutiyoso, tindakan Banyu merupakan bukti bahwa yang bersangkutan tidak cocok bertugas sebagai intelijen.
Sutiyoso mengaku akan segera melakuan evaluasi terhadap Banyu.
"Ini masukan yang bagus. Kita jadi cepat tahu bahwa orang ini tidak cocok dengan tugas-tugas di intelijen," ujar Sutiyoso di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.