Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi I Akan Minta Penjelasan Kepala BIN soal Banyu Biru yang Memamerkan SK

Kompas.com - 02/02/2016, 17:44 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi I DPR akan meminta penjelasan Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso mengenai pengangkatan Banyu Biru sebagai anggota bidang politik Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK) BIN.

Pengangkatan Banyu belakangan menimbulkan polemik karena yang bersangkutan mengunggah surat keputusan (SK) pengangkatannya ke media sosial.

"Dalam kesempatan terdekat, raker komisi I dengan BIN ini akan menjadi salah satu isu yang kami pertanyakan. Karena belum ada penjelasan resmi, kalau itu betul ini sesuatu yang sangat-sangat disesalkan," kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/2/2016).

Menurut Mahfudz, kejadian ini menandakan bahwa BIN tak profesional dalam merekrut anggota DISK BIN. (Baca: Fadli Zon: Masa Intel Unggah SK ke Media Massa?)

TRIBUN JAKARTA/JEPRIMA Banyu Biru (tengah), pengusaha yang pernah bermain film dan juga merupakan putra seniman dan politisi Eros Djarot, berkomentar mengenai kecelakaan yang dialami oleh kerabatnya, Muhammad Rasyid Amrullah Rajasa, putra Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, di Lacodefin, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (3/1/2012).
Padahal, lanjut dia, DISK BIN adalah lembaga pendukung BIN yang bertugas menghimpun informasi dan melakukan kajian, yang diisi oleh para pakar.

"Saya tidak mengerti apakah Banyu Biru mewakili kepakaran tertentu itu di bidang politik. Dengan meng-upload SK itu, yang bersangkutan sepertinya tidak mengerti urusan-urusan Badan Intelijen Negara," ucap Mahfudz. (baca: Fahri Hamzah Minta BIN Pecat Banyu Biru)

Mahfudz mengaku akan meminta Suityoso untuk segera melakukan pembenahan di internal DISK menyusul sikap Banyu Biru tersebut.

Banyu Biru sebelumnya memamerkan SK pengangkatan dirinya sebagai anggota bidang politik DISK BIN di akun media sosial. (baca: "Penunjukan Pejabat Sekarang Sembrono, Banyu Biru Contohnya")

Di dalam SK yang ditandatangani oleh Sutiyoso dan Kepala Biro Kepegawaian BIN Suharyanto tersebut tertera bahwa Banyu Biru akan bertugas selama setahun, terhitung sejak 1 Januari 2016 hingga 31 Desember 2016.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Banyu Biru tak membenarkan, tetapi juga tak membantah soal dirinya yang mengunggah SK itu.

"Enggak penting isunya," kata Banyu.

Kendati demikian, Sutiyoso sudah mengetahui soal SK yang diunggah Banyu itu. Menurut Sutiyoso, tindakan Banyu merupakan bukti bahwa yang bersangkutan tidak cocok bertugas sebagai intelijen.

Sutiyoso mengaku akan segera melakuan evaluasi terhadap Banyu.

"Ini masukan yang bagus. Kita jadi cepat tahu bahwa orang ini tidak cocok dengan tugas-tugas di intelijen," ujar Sutiyoso di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com