Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar: Uji Publik KPI Terhadap Izin Siaran 10 TV Swasta Sah

Kompas.com - 27/01/2016, 20:17 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar komunikasi dan dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando menyayangkan pernyataan Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Mahfudz Siddiq yang mengatakan bahwa tindakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) adalah ilegal.

Pernyataan ilegal tersebut terkait langkah Komisi Penyiaran Indonesia untuk mengundang masukan publik perihal uji publik perpanjangan izin siaran 10 televisi swasta.

Menurut Ade, KPI tidak mungkin melakukan tindakan ilegal ketika lembaga publik mengundang masyarakat untuk ikut menilai.

(Baca: Mahfudz Siddiq Tak Merasa Ancam Departemen Komunikasi UI)

"Saya jelas kecewa. Undang-undang justru mendorong KPI menerima masukan dari publik. Alasan ilegal karena tidak diatur dalam Undang-undang. Meski tidak diatur bukan berarti tidak boleh kan?" ujar Ade Armando ketika ditemui di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UI, Salemba, Rabu (27/1/2016).

Menurutnya, anggota DPR seharusnya mendukung upaya KPI dan berdiri di pihak masyarakat. Masyarakat sipil berhak memberikan masukan ketika diminta maupun tidak diminta.

Masukan yang diberikan tentunya tidak hanya terbatas untuk KPI, tetapi juga DPR dan pemerintah dalam rangka perbaikan UU penyiaran.

(Baca: Dukung KPI, Departemen Komunikasi UI Dapat Ancaman dari Komisi I DPR )

"Saya merasa ini sah. Sangat mengherankan Ketua Komisi I menegur dan bilang ilegal. Pernyataan itu distortif," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa langkah KPI dalam proses evaluasi yg melibatkan publik adalah demokrasi dalam dunia penyiaran. Ia pun yakin KPI tidak akan memanfaatkan masukan-masukan dari publik untuk memeras stasiun televisi tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

Nasional
Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Nasional
Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Nasional
Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Nasional
Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Nasional
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Nasional
Hadiri Penetapan KPU, Prabowo: Kita Akan Kerja Keras

Hadiri Penetapan KPU, Prabowo: Kita Akan Kerja Keras

Nasional
Masih di Yogyakarta Saat Penetapan Prabowo-Gibran, Ganjar: Kalau Saya di Jakarta, Akan Hadir

Masih di Yogyakarta Saat Penetapan Prabowo-Gibran, Ganjar: Kalau Saya di Jakarta, Akan Hadir

Nasional
Terima Penetapan Prabowo-Gibran, PDI-P: Koalisi Sebelah Silakan Berjalan Sesuai Agenda yang Ingin Dilakukan

Terima Penetapan Prabowo-Gibran, PDI-P: Koalisi Sebelah Silakan Berjalan Sesuai Agenda yang Ingin Dilakukan

Nasional
Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com