Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI Bentuk Tim Kaji Fatwa untuk Gafatar

Kompas.com - 13/01/2016, 12:54 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia telah membentuk tim untuk mengkaji keberadaan organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Tim tersebut akan menghasilkan fatwa apakah Gafatar termasuk organisasi yang sesat atau tidak. Tim dipimpin oleh Ketua Komisi Kajian dan Penelitian MUI Utang Ranuwijaya.

"Jadi Gafatar itu, MUI pusat belum ada faktanya. Masih dalam proses pengkajian dan penelitan," kata Utang kepada Kompas.com, Rabu (13/12/2016).

Ia mengatakan, sejumlah pengurus MUI di daerah, seperti Aceh, Maluku, dan Solo, saat ini sudah mengeluarkan fatwa bahwa Gafatar sesat dan tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Kebijakan untuk mengeluarkan fatwa di MUI diberikan kepada setiap pengurus di masing-masing daerah, tergantung dari bagaimana kondisi di daerah tersebut. Fatwa itu hanya berlaku di daerah tersebut.

MUI pusat masih akan melakukan pengkajian yang mendalam terlebih dahulu terhadap organisasi yang diduga terkait dengan hilangnya sejumlah warga tersebut.

Kajian MUI dilakukan dengan mengkaji dokumen, informasi media massa, hingga mewawancarai korban yang sempat bergabung dengan Gafatar. Utang menargetkan kajian bisa selesai pada akhir bulan ini.

"Setelah selesai, kajian disampaikan ke pimpinan MUI dan dikeluarkan fatwanya oleh Komisi Fatwa," ucap dia.

Dalam fatwa tersebut, nantinya akan ada pula rekomendasi untuk pemerintah. Jika memang Gafatar dinyatakan sebagai organisasi sesat, maka MUI akan meminta pemerintah membubarkannya. Pemerintah juga akan diminta merehabilitasi korban-korban pengikut Gafatar.

Kompas TV MUI Duga Ideologi Gafatar Sesat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com