Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPT Sudah Lama Pantau Gafatar

Kompas.com - 13/01/2016, 09:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris mengatakan, BNPT telah memantau Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). 

Gafatar pertama kali dideklarasikan pada 2012 dan telah beberapa kali mengubah nama gerakannya. Hingga saat ini, gerakan tersebut belum terbukti melakukan teror secara fisik.

Akan tetapi, keberadaan organisasi tersebut, kata Irfan, telah meneror Islam di Indonesia.

"Teror secara fisik ya tidak. Tapi teror secara keyakinan, itu sudah pasti. Gafatar itu telah meneror Islam yang ada di Indonesia. Sebab, ia jauh dari ajaran Islam pada umumnya dan yang diakui oleh pemerintah," ujar Irfan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/1/2016).

Irfan mengatakan, BNPT khawatir Gafatar akan menimbulkan gesekan sosial dan berujung pada tindak kekerasan. Terkait aksi teror yang mungkin dilakukan oleh gerakan itu, sejauh ini BNPT belum mengkhawatirkannya.

Irfan mengungkapkan, BNPT terus melakukan sosialisasi di kantong-kantong Gafatar untuk mencegah perkembangan gerakan tersebut.

"Tapi, kini kami belum memiliki data berapa tepatnya jumlah pengikut organisasi ini di Indonesia. Informasinya, memang mereka itu selalu merekrut orang," ujar Irfan.

"Tapi kami tidak boleh kalah. Kami terus mengedepankan pencegahan. Kami dialog ke masyarakat, memberi pencerahan melalui jalur pendidikan. Jadi masyarakat itu tidak mudah menerima paham yang tiba-tiba datang kepada mereka," lanjut dia.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar tidak terdaftar di Kemendagri sebagai organisasi yang resmi.

Organisasi itu, kata Tjahjo, termasuk organisasi terlarang. Organisasi ini yang diduga terkait dengan hilangnya sejumlah orang.

"Kami sudah memantau dengan baik lewat Dirjen Politik kita bahwa di tingkat nasional Gafatar itu tidak terdaftar," kata Tjahjo, Selasa (12/1/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com